Jakarta –
Popok dewasa laris manis di Jepang. Pasalnya, angka kelahiran di Jepang sedang menurun dan mayoritas penduduknya didominasi oleh usia tua.
Dikutip Reuters, Jumat (12 Juli 2024), pertumbuhan penduduk Jepang kemungkinan akan turun 30% menjadi 87 juta orang pada tahun 2070. Artinya, dari rata-rata 10 penduduk, empat di antaranya berusia lebih tua yaitu 65 tahun tua.
Salah satu produsen popok yang mulai mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk mengembangkan pasar popok dewasa adalah Daio Paper. Perusahaan mengatakan penjualan popok dewasa kini dua kali lebih tinggi dibandingkan popok bayi.
Sementara itu, produsen lainnya, Oji Holdings, mengambil langkah lebih radikal dengan berhenti menjual popok bayi dan hanya menawarkan popok dewasa.
Manajer pemasaran Daiao Paper, Kenji Kanata mengatakan popok dewasa populer karena fleksibilitasnya. Banyak orang yang ingin membeli barang ini karena kegunaannya yang praktis.
“Tidak ada salahnya untuk membawanya pulang. Ada pelanggan yang berkata, ‘Kalau saya pakai popok ini, saya bisa melakukan apa saja, memancing, bermain golf, bahkan berbelanja di Ginza,’” kata Kenji.
Meski begitu, Kenji mengatakan perusahaannya tetap menjual popok bayi. Namun Daiao Papers memang membuat produk popok dewasa.
“Kami memperkirakan pasar popok dewasa akan terus tumbuh. Oleh karena itu, sumber daya perseroan akan difokuskan pada pengembangan produk tersebut,” jelasnya.
Menurut data lembaga riset Fuji Keizai, pada tahun 2027 pangsa pasar popok dewasa meningkat hingga 16%, dan total kapitalisasi pasar mencapai USD 612 juta atau Rp 9,8 triliun (kurs Rp 16.149). Angka ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi peningkatan penjualan popok bayi yang hanya sekitar 8% dan berjumlah $525 juta (84,6 miliar yen), atau 8,4 triliun rupiah. (gbr./gbr.)