Jakarta –

Pada Januari hingga Mei 2024, penjualan anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) turun 21%. Untuk meningkatkan penjualan, Gaikindo mengungkapkan perlu lebih banyak insentif.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil nasional (penjualan perseroan) turun 21% year-on-year menjadi 334.969 unit. Di sisi lain, penjualan eceran (dealer dan pembeli) turun 14,4% menjadi 361.698 unit.

Antara Januari dan Mei 2024, berbagai faktor dapat menyebabkan penurunan pasar sebanyak 21%.

Jongkie D. Sugiarto, presiden pertama Gaikindo, mengatakan pertumbuhan ekonomi yang melambat, kenaikan suku bunga, dan depresiasi rupee telah mempengaruhi penjualan mobil di negara tersebut.

“Kenaikan suku bunga, sekarang angka BI 6,25, yang dulu kita dapat 4%, bahkan lebih rendah dari 4%. Nah, itu berpengaruh,” Indonesia Profit CNBC mengutip Jongkie, Senin (1/7). )/2024 ).

Ketiga, nilai tukar rupiah akhir-akhir ini terdepresiasi terhadap dolar AS, yang dapat mempengaruhi harga jual mobil. Beberapa peralatan masih diimpor dan digunakan dalam mata uang asing, atau dalam dolar AS, yen Jepang, euro, dll, yang menyebabkan pasar kita akan jatuh, ” tambahnya.

Ia berharap ada insentif untuk mendorong daya beli sehingga perusahaan bisa terus berkembang. Salah satu langkah yang dicanangkan dalam stimulus fiskal masa pandemi Covid-19 seperti yang diterapkan pada tahun 2021 adalah pengurangan tarif bea masuk barang mewah (PPnBM).

“Saat itu kami prediksi dengan pemerintah, dan kami sampaikan kepada pemerintah bagaimana kami ingin menurunkan harga jual. Kalau kendaraan bermotor bisa diturunkan, harganya akan turun. Dulu masih bisa beli, tapi harganya tetap. mahal,” kata Jongkie.

“Memang benar di masa (pandemi Covid-19) PPnBM beberapa kendaraan diturunkan menjadi nol. Tapi pendapatan pemerintah tidak dikurangi atau dikurangi, memang di satu sisi PPnBM hilang. tapi volume penjualannya naik dan PPNnya naik Sekarang, komputer “di belakang nama, PAD naik, PKB naik, PPh dari industri peralatan naik, semuanya naik,” ujarnya lagi.

Ketika penjualan meningkat, PHK dapat dihindari. Pemulihan produksi dan penjualan industri otomotif akan berdampak signifikan pada sektor industri lainnya.

“Kita berusaha bertahan. Kalau bisa segera dipikirkan, lalu berdiskusi dan menyepakati, pemerintah bisa memberi insentif, hanya sementara. Ini tidak selamanya, hanya sementara. Saat itu kita bisa meningkatkan volume penjualan – tidak, jangan’ Jangan sampai terjadi PHK, kenaikan gaji ini istimewa dan kalau bisa langsung berjalan lagi, ya sudahlah. Musim berjalan dengan baik, kenapa tidak sementara saja?” jelas Jongkie. Saksikan video “Para ahli memperkirakan sektor lonjakan akan terkena PHK” (Posting/Batang)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *