Ibukota Jakarta –
Kementerian Informasi dan Komunikasi (ComInfo) mengungkapkan, kedepannya layanan penyiaran televisi digital akan memiliki informasi mengenai Early Warning System (EWS), sehingga masyarakat yang terdampak bencana alam akan segera menerima informasi tersebut dan dapat membantu diri mereka sendiri.
Direktur Pengembangan Broadband, Direktur PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika Marvels Parsaoran Situmorang mengatakan, sejak penerapan Analog Signal Off (ASO), TV digital dan set-top box yang didistribusikan di masyarakat harus memiliki sistem peringatan dini –
Jika sebelumnya masyarakat menerima informasi mengenai bencana alam dalam bentuk pesan SMS, kemudian dikembangkan secara luas dengan diperkenalkannya sistem peringatan dini.
Marvell kepada awak media di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (2/2), “Oleh karena itu, akan dikembangkan sistem peringatan dini. yang cocok untuk televisi digital” tidak hanya melalui SMS, tetapi juga melalui TV” Agustus 2024)
“Saat kami beralih dari analog ke STB, saat kami buka STB diminta kode pos. Lokasi dampaknya melalui TV digital melalui kode pos,” ujarnya.
Lebih lanjut, Marvels menjelaskan bahwa Indonesia berada di zona kebakaran yang rawan bencana alam. Salah satunya adalah gempa bumi. Memiliki sistem peringatan dini merupakan faktor kunci dalam mengurangi keselamatan masyarakat.
Marvels mengungkapkan, pemerintah Indonesia mendapat hibah dari pemerintah Jepang untuk merilis alat sistem peringatan dini. Ia mengatakan, alat tersebut bernama Sistem Informasi Pencegahan Bencana (DPIS) dan sejauh ini masih dalam proses pengujian sebelum bisa diterapkan di masyarakat.
“Format sistem peringatan dini adalah teks, data, dan suara. Termasuk peringatan Dan yang terpenting, imigrasi. Ada ujian sepanjang waktu. Jadi kita belum punya yang paling efektif,” kata Marvel.
“Dengan pengawasan dari Jepang Kami terus berusaha untuk meningkatkan. Ini sebelum peluncuran. Rencananya pada bulan September. Minggu kedua atau ketiga tahun ini,” tutupnya. Simak video “Kenapa Kominfo Buka Blokir X” (agt/fyk)