Jakarta –
Kadar gula darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan, terutama bagi penderita diabetes.
Dalam dunia medis, gula darah tinggi dikenal dengan istilah hiperglikemia. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah melebihi batas normal. Pada orang dewasa, kadar gula darah puasa normalnya kurang dari 100 mg/dL. Sebaliknya, kadar gula darah normal setelah makan adalah kurang dari 140 mg/dL.
Jika hiperglikemia tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Mengutip laman Mayo Clinic, kadar gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko masalah tulang dan sendi, penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf dan pembuluh darah, bahkan kerusakan ginjal.
Dalam kasus yang lebih parah, hiperglikemia dapat menyebabkan ketoasidosis diabetikum. Pada kondisi ini, glukosa tidak bisa lagi masuk ke dalam sel tubuh dan berfungsi sebagai sumber energi. Akibatnya, tubuh Anda membakar lemak untuk dijadikan energi, menghasilkan senyawa berbahaya yang disebut badan keton. Jika tidak segera ditangani, ketoasidosis diabetikum dapat menyebabkan koma dan gejala hiperglikemia pada diabetes.
Bagi penderita diabetes, penting untuk mengenali gejala gula darah tinggi untuk menghindari komplikasi serius. Selain itu, beberapa gejala gula darah tinggi seringkali diabaikan karena mirip dengan gejala umum seperti mual dan kelelahan.
Tanda-tanda gula darah tinggi yang dialami penderita diabetes antara lain: Sering buang air kecil, Sering haus, Penglihatan kabur, Merasa lemah atau sangat lelah
Jika hiperglikemia tidak segera ditangani, badan keton dapat menumpuk dan menyebabkan ketoasidosis. Ciri-ciri gejala ini adalah: Mulut berbau buah-buahan Mulut kering Sakit perut Mual dan muntah Sesak napas Kebingungan Kehilangan kesadaran Tonton video “Mempelajari Jenis-Jenis Diabetes – Perbedaannya” (ath/suc)