Jakarta –
Tahun lalu, LinkedIn mulai menguji teknologi kecerdasan buatan (AI) pada platformnya untuk pencari kerja.
Kini, LinkedIn telah menambahkan banyak kemampuan baru yang didukung AI untuk pelanggan elit #OpentoWork, termasuk resume yang dipersonalisasi, surat lamaran yang didukung AI, dan pencarian kerja yang lebih bersifat percakapan.
Perubahan ini dimaksudkan untuk mempercepat beberapa aspek pencarian kerja yang membosankan. Misalnya, fitur pencarian kerja kini memungkinkan pengguna untuk mencari pekerjaan dengan pertanyaan seperti “temukan saya pekerjaan pemasaran jarak jauh yang membayar setidaknya $100.000 per tahun” atau “temukan saya peran pengembangan, temukan bisnis di bidang bioteknologi’.
Ini semua adalah deskripsi yang relatif sederhana, tetapi siapa pun yang pernah mencari pekerjaan di LinkedIn tanpa bantuan kecerdasan buatan tahu bahwa mempersempit daftar pekerjaan berdasarkan kata kunci seringkali sulit.
Saat pengguna menemukan peran yang mereka minati, asisten bawaan dapat memberikan umpan balik mengenai kualifikasi Anda dan membantu dengan aplikasi pengguna. Pengguna dapat mengunggah salinan resume mereka saat ini, dan LinkedIn AI akan memberikan saran pembaruan berdasarkan deskripsi pekerjaan.
Hal ini dapat mencakup saran praktik khusus untuk penekanan atau kemampuan untuk menulis ulang seluruh bagian dokumen. Demikian pula, LinkedIn dapat membuat surat lamaran berdasarkan pengalaman pengguna dan pekerjaan yang mereka lamar.
Manajer produk LinkedIn Rohan Rajiv mengatakan alat ini adalah titik awal bagi pengguna, bukan solusi lengkap.
“Yang ingin kami lakukan adalah memudahkan masyarakat yang kesulitan menceritakan kisahnya, sulit melihat layar kosong, bahkan mencoba menyatukan sesuatu,” ujarnya, dikutip detikINET dari Engadget, Rabu ( 19.06.2024).
Namun, dia juga mencatat bahwa perusahaan tersebut masih dalam tahap awal pengembangan AI dan pada akhirnya mungkin mengotomatiskan proses lamaran pekerjaan. Tonton video “LinkedIn berencana menambahkan fitur gamifikasi” (jsn/fay)