Jakarta –

Menteng merupakan salah satu kawasan bersejarah tempat para pelancong menghabiskan waktunya di Jakarta. Jangan lewatkan mampir ke sini, warung pankong legendaris ini.

Warung Pankong ini bukan sembarang warung pankong. Warung Pankong di Menteng ini berdiri sejak tahun 1961. Meski sederhana, warung pankong ini selalu ramai dikunjungi pengunjung dan pelancong dari luar Jakarta.

Warung Pankong adalah Warung Pankong Yaya, Jalan Menteng Sukabumi Gang 1 no. 3, berlokasi di Jakarta Pusat.

Anda perlu ekstra hati-hati saat menuju tempat ini karena wisatawan harus melalui jalan perumahan kecil yang hanya bisa dilalui dengan sepeda motor.

Warung dengan bangunan semi permanen dan dominan warna hijau bisa disebut sederhana. Pembeli dapat memilih duduk di dalam, di depan toko, atau di luar untuk merasakan sensasi lebih menantang menyantap menu yang disajikan sambil menyaksikan kereta api melintas.

Jangan heran jika ada kereta yang lewat setiap 5 menit. Pasalnya lokasinya tepat berada di antara stasiun tersibuk di Jakarta seperti Stasiun Mangarai dan Stasiun Sudirman.

Harga makanan dan minumannya sangat terjangkau, mulai dari Rp 4.000 untuk setengah pankong pan. Tak hanya pankong, pilihan menu di sini pun cukup beragam. Mulai dari aneka mie matang, roti bakar, pisang bakar, es krim hingga seblak bisa didapatkan di sini. Harga makanan dan minuman berkisar antara Rp9.000 hingga Rp26.000.

Meski sederhana, beragam topping pankong dengan cita rasa kekinian yang inovatif juga tersedia di sini, seperti Ovomaltin, Tiramisu, Nutella dan masih banyak lagi. Menurut pemilik warung Agus Deni, kari tersebut kini menjadi favorit pelanggannya.

“Topping yang paling banyak diminati adalah topping premium seperti Nutella,” kata Agus.

Namun, kata dia, pembeli sebaiknya mencoba menu terbaru yang menjadi ciri khas Warung Pankong Yaya. Menu ini menurutnya tidak ditemukan di warung pankong lainnya, yakni pankong dengan topping es krim.

“Yang baru kita pakai es, saya jamin tidak akan ada di mana-mana, pankongnya hangat setengah matang lalu disajikan dengan es,” kata Agus.

Warung Pankong Yaya buka 24 jam sehari dan paling sibuk pada Sabtu malam. Namun warung ini tidak sepi meski di hari biasa. Pasalnya warung ini pun menjadi viral berkat konten yang beredar di media sosial. Salah satunya, Wahu, datang karena terpesona dengan konten-konten yang diposting di media sosialnya.

“Iya penasaran karena lihat di media sosial, jadi punya sensibilitas unik dan bisa menjadi destinasi kuliner baru,” ujarnya.

Pembeli lainnya, Ulfa, mengatakan pengalaman bersantap di Warung Pankong Yaya menarik dengan menu yang lezat.

Makan sambil melihat kereta lewat dan angin bertiup menjadi pengalaman berbeda, kata Ulfa.

Sebagai perusahaan legendaris warisan kakeknya, Agus yakin resep pankong yang ditawarkan di Warung Pankong Yaya akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan terus memuaskan pelanggan.

“Kakek membukanya pada tahun 1961 dan masih bepergian sambil membawanya, dia memasak dengan areng, sekarang kami terus berinovasi, saya bahkan belajar mengunjungi warung pankong milik kakak saya untuk belajar dan menyempurnakan resepnya. Untuk memuaskan pelanggan kami,” kata Agus.

Bagaimana dengan wisatawan yang tertarik dengan pengalaman kuliner unik ini? Saksikan video “Nikmati bersantap dengan perasaan berbeda, Bali” (fem/fem).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *