Jakarta –
Rusa merah menjadi favorit pengunjung Skotlandia. Namun, kalimat tersebut justru menjadi awal petaka bagi rusa.
Diberitakan The Independent, Kamis (27 Juni 2024), Callum merupakan rusa merah (Cervus elaphus) yang ditemukan di Dataran Tinggi Skotlandia. Seiring meningkatnya popularitasnya di media sosial, kesehatannya terus memburuk.
Callum berjalan-jalan di Dataran Tinggi. Para pendaki sering kali bertemu rusa secara kebetulan. Hewan asli Dataran Tinggi, digambarkan dalam legenda setempat.
Namun belakangan ini, banyak turis yang penasaran dengan Callum. Semakin banyak wisatawan yang datang mengunjungi Callum.
Wisatawan yang datang membawa jajanan memang bermaksud baik. Callum ditawari makanan ringan setelah difoto.
Pengunjung menawarkan croissant Callum, rice krispies, bar buah, dan sereal. Namun niat baik para wisatawan tersebut berdampak buruk bagi Callum. Camilan tersebut menyebabkan gigi Callum tanggal. Selain itu, kebiasaan hidup Callum juga berubah. Ia menjadi tergantung pada turis dan malas mencari makan sendiri.
Bulan ini, Callum jatuh sakit parah. Setelah pemeriksaan oleh dokter hewan National Trust Scotland (NTS), Callum harus disuntik mati.
Badan amal hak-hak binatang mengatakan: “Kami sedih untuk mengatakan bahwa mengikuti saran dari para ahli kedokteran hewan, Callum si rusa, yang sering ditemukan di tempat parkir mobil Torridon, harus dibunuh secara manusiawi.”
Sebelum Callum jatuh sakit, pemerintah memperhatikan bahwa rusa tersebut mulai menarik wisatawan. Tanda-tanda di jalan-jalan Skotlandia yang melarang memberi makan rusa kutub berbunyi “Tolong jangan memberi saya makan atau terlalu dekat”. Namun wisatawan masih mengabaikannya.
Pernyataan tersebut menambahkan: “Kami tahu banyak masyarakat dan pengunjung sedih mendengar berita ini. Sebagai badan amal konservasi, kami mengambil tanggung jawab kami terhadap kesejahteraan hewan dengan serius dan menyarankan bahwa ini adalah pilihan terbaik.”
Saksikan video “Teknologi penjernihan air bantu kurangi sampah botol plastik” (bnl/fem)