Jakarta –

Penelitian Center for Economic and Legal Studies (SELIOS) menunjukkan adanya kesenjangan pertumbuhan pendapatan antara kelompok super kaya atau super kaya dengan pekerja biasa.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kecil masyarakat dapat memperoleh manfaat sementara sebagian besar masih berada dalam bayang-bayang kemiskinan.

“Gambaran terbaru dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa pusat sumber daya dikendalikan secara tidak proporsional. Pekerja harus bertahan lebih keras lagi, karena pertumbuhan upah meningkat sebesar 15%, sementara tiga triliuner teratas justru mengalami peningkatan kekayaan sebesar 174%.” Kutipan. Dari laporan Celios bertajuk ‘Ketimpangan Ekonomi Indonesia 2024: Pesawat untuk Orang Kaya, Sepeda untuk Masyarakat Miskin’ Kamis (26/9/2024).

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan analitis dengan pengumpulan data kuantitatif berupa pengumpulan data yang meliputi distribusi pendapatan, distribusi kekayaan, indeks Gini, angka kemiskinan dan indikator ekonomi lainnya. Kelompok kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan daftar orang terkaya Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Celios Research Group percaya bahwa sebagian besar kekayaan dan peluang terkonsentrasi pada kelompok orang kaya, yang memiliki lebih banyak peluang sehingga memiliki kemampuan untuk menjadi jutaan kali lebih kaya. Berbeda dengan masyarakat menengah ke bawah.

“Mereka mendapatkan keuntungan dari kebijakan, investasi dan peluang yang tidak tersedia bagi masyarakat kelas bawah. Pada saat yang sama, masyarakat kelas bawah, bahkan dengan keringat dan kerja keras yang sama, tidak memiliki cukup kesempatan untuk memperbaiki situasi mereka,” ujarnya. – dikatakan

“Ketimpangan ekonomi mendasar ini memperburuk ketidakadilan sosial dan mempersulit kemampuan mereka untuk mengatasinya,” tambahnya.

Menurut kelompok riset Celios, kekayaan tiga orang terkaya akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2020. Temuan tersebut diperoleh dengan membaca data Forbes mengenai kekayaan tiga orang terkaya di masa darurat akibat pandemi COVID-19, pada tahun 2020 hingga 2023.

Triliuner terkaya di antaranya adalah Budi dan Michael Hartono (US$ 48 miliar atau Rp 777,6 triliun), Prajogo Pangestu (US$ 43,7 miliar atau Rp 707,9 triliun), Lo Tak Kwong (US$ 27,2 miliar). ). atau Rp 440,6 triliun). Dalam tiga tahun, akumulasi kekayaan tiga orang terkaya itu bertambah 75,50 miliar dollar AS atau Rp 1,223 triliun.

Sementara itu, penghitungan perbandingan untuk kelas pekerja menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional mengenai median upah/gaji pekerja pada 17 jenis pekerjaan. Rata-rata upah/gaji pekerja nasional sebesar Rp2.756.345 per Agustus 2020 dan meningkat menjadi Rp3.178.227 per Agustus 2023.

Tonton juga videonya: Menurut Forbes, Oprah Winfrey adalah wanita independen terkaya di Amerika

(bantuan/kg)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *