Jakarta –

CEO Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dinilai layak menerima penghargaan Aviation Difference Maker di detikcom Awards 2024.

Banyak perubahan yang dilakukan Irfan sejak dilantik menjadi presiden pada Januari 2020. Di antara banyak hal yang berhasil direformasi Irfan adalah memperbaiki kinerja keuangan perusahaan yang bangkrut tersebut.

Garuda melaporkan kerugian sebesar US$2,44 miliar pada tahun 2020. Terakhir, kerugian meningkat menjadi $4,15 miliar pada tahun 2021. Buruknya kinerja perusahaan tidak lepas dari dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan berkurangnya perjalanan masyarakat.

Selama satu tahun, Garuda Indonesia tampil baik. Maskapai pelat merah ini bakal meraup untung US$ 3,81 miliar pada 2022. Pendapatan penerbangan akan meningkat signifikan pada tahun 2023, mencapai US$251,9 juta. Kinerja perusahaan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan.

Di bawah kepemimpinannya, Garuda Indonesia terus berupaya menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Langkah tersebut dicapai melalui pengukuran penerapan etika bisnis dan peraturan ketenagakerjaan, sistem pengendalian hiburan, reformasi sistem antikorupsi, dan tata kelola yang baik. (rd/rd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *