Jakarta –
Anda mungkin sudah mengetahui bahwa layar smartphone merupakan tempat berkembang biaknya banyak makhluk kecil seperti mikroba. Namun pernahkah Anda melihat penampakannya di bawah mikroskop?
Dr. Alex Dynis, seorang ahli genetika, menjawab rasa penasaran masyarakat dengan eksperimennya. Dia menggunakan ponselnya dan kemudian menyeka layar.
Menurut Science Museum, “Maksud saya, Anda membawanya ke mana pun. Di dalam mobil, di taman, di kereta bawah tanah, di kamar mandi. Ponsel Anda dapat memindahkan segala jenis bakteri ke tempat-tempat tersebut dan menyebarkannya ke mana-mana, ” dia berkata. .
Jika dilihat secara kasat mata, layar ponsel Dainis terlihat bersih. Namun siapa sangka beberapa hewan sudah tumbuh dalam waktu beberapa hari, ketika hasil usapan dikembalikan ke wadahnya. Berbeda dengan layar ponsel, tidak ada makhluk hidup di dalamnya.
“Sekarang ingatlah bahwa tidak semua bakteri itu jahat. Kita memiliki banyak bakteri simbiosis di kulit dan usus yang membantu kita tetap sehat,” kata Dynis.
Sebagian besar bakteri ini dianggap aman dan serupa dengan yang ada di tangan kita. Meski demikian, tetap menarik untuk melihat berbagai hewan kecil ini di bawah mikroskop.
Inilah hasilnya: @museumofscience Tahu apa yang ada di ponselmu? @alexdainis melihat ke bawah mikroskop untuk menemukan mikroba yang muncul di layar Anda sepanjang hari 🦠🔬👀 #everydayisamazing #science #sciencefacts #microbiology #biology #sciencetok #tiktoktaughtme ♬ suara asli – Museum Sains
Video yang diposting di TikTok ini menuai komentar dari netizen. Seperti berikut ini.
“Aku tidak ingin lagi melemparkan ponselku ke wajahku,” kata Jay sambil menambahkan emoji menangis.
– Aku tidak memegang ponselku lagi – kata Zilo.
“Apakah kamu ingin melihat apa yang ada di pegangan toilet umum?” Kiat ScienceyTron untuk konten masa depan.
Wah wah, konten ini benar-benar menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan layar ponsel. Jangan terlalu kotor, anak-anak. Tonton (tanyakan/tanyakan) video “Para ahli mengatakan infeksi radang di Jepang tidak akan menyebabkan pandemi.”