Jakarta –
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) prihatin dengan adanya prajurit perempuan pembawa bendera pusaka (Paskiberka) yang harus memenggal kepala saat menjalankan tugasnya. Instagram BPIP pun diserbu warganet yang mengkritik keputusan tersebut karena dianggap diskriminatif.
Seperti diketahui, Pengurus Pusat (PP) Purna Paskeberka Indonesia (PPI) menyebutkan, 18 dari 76 anggota Paskeberka 2024 yang bertugas saat HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nosentra (IKN). Pada 17 Agustus 1945, ia mengenakan jilbab. Namun saat pelantikan Presiden Jokowi, mereka tidak menggunakannya.
Ada dugaan adanya “tekanan” bagi perempuan Paskeberka untuk tidak berhijab saat bertugas. Sejumlah pihak juga mengkritik BPIP yang melakukan pembinaan Paskeberka di media sosial.
“Izinkan pengurus Paskebra yang berhijab kembali berhijab saat Upacara Pengangkatan Merah Putih. Hak-haknya dilanggar selama menjabat, jangan sampai terulang lagi. hubungan “Konsep Anda hanya membatalkan dan mengizinkan itu aneh. Seharusnya mereka mempunyai kebebasan berpakaian dan beragama yang tidak boleh dilanggar atau dilanggar oleh siapa pun atas dasar apa pun,” demikian laporan akun Instagram @zhafiraiha @bpipri.
“Sebelum kemerdekaan, justru terjadi kolonialisme kemerdekaan, memilih jalan ketaatan beribadah dan beribadah sesuai agama masing-masing. Ini jelas melanggar sila pertama Pancasila. Di manakah persatuan, keberagaman?” tulis akun @okina_fitriani.
Sayang sekali kalau dibilang 79 tahun kemerdekaan, tapi politik sudah ada sejak dulu, sepertinya masyarakat tidak pernah belajar prinsip dulu, kata akun @bybenefiko.
“Katanya musuh Pancasila agama, haramkan cadar di kepala Pancasila. Lalu apa peran BPIP? Itu badan Pancasila, tapi tidak paham Pancasila. Menarik,” kata @pramanasamudra.
“Cuma jengkel bpip, tidak ada keharusan melepas hijab, baik saat pelantikan maupun saat acara pemerintahan. Harusnya para suster Paskeberka bisa menolak melepas hijab jika diminta, meski saat pelantikan. namanya bullying,” kata @MartonoVijno di X.com.
“Buka tabir persatuan? Konsep Bhinneka Tunggal Ika itu tidak beda-beda, tapi tetapkah persatuan? Kalau sama, bukan keberagaman. Saya tidak segan-segan bilang BPIP benci Islam.?, begitulah hanya penjelasan kurangnya ajaran BPIP,” kata akun @PribumiIdn.
Menanggapi kontroversi pelepasan hijab bagi perempuan Paskibraka, Kepala BPIP Yudyan Wahidi angkat bicara. Dia mengatakan, istri Paskiberka menyarankan untuk mengikuti dress code.
Lebih lanjut, Yudyan mengatakan, perempuan Paskebarka hanya melepas kepala saat pembukaan dan upacara HUT ke-79 RI di IKN. Di luar acara, mereka memiliki kebebasan.
“Hal itu dilakukan hanya pada saat pembukaan paskiberka dan pengibaran merah putih dalam upacara kenegaraan. Di luar pembukaan paskiberka dan pengibaran merah putih dalam upacara kenegaraan paskiberka, perempuan bebas berhijab dan menghormati BPIP. hak atas kebebasan penggunaan BPIP selalu patuh dan patuh pada Konstitusi,” jelasnya.
BPIP juga menampik anggapan masyarakat bahwa BPIP memaksa perempuan anggota Paskeberka untuk memenggal kepala mereka. Terungkap, sejak awal Paskeberka, seragam dan ciri-cirinya didesain dengan makna Bhanika Tungal Eka.
Untuk melestarikan dan menjaga tradisi kenegaraan tersebut, BPIP menerbitkan Peraturan BPIP Nomor 3 Tahun 2022 yang merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022 tentang Program Prajurit Pengibar Bendera Warisan (Paskiberka) yang Mengatur Tata Busana dan Penampilan. Paskibraka
Aturan tahun 2024 tersebut dikukuhkan dengan Keputusan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 35 Tahun 2024 tentang Busana, Ciri, dan Standar Penampilan Prajurit Pembawa Bendera Pusaka.
Saksikan video “76 Kapaskas Dilatih di IKN untuk Latihan Upacara HUT RI” (afr/afr)