Jakarta –
Kisah viral seorang netizen bernama @ijalzaid di akun media sosialnya
Kasus ini sudah berlangsung sejak tahun 2022 dan hingga saat ini belum terselesaikan. Pemilik akun menyesali kejadian ini dan meyakini bahwa kegunaan alat ini sudah tidak dapat digunakan lagi.
Melalui akunnya yang diunggah pada 26 April 2024, ia membagikan kronologis pengiriman barang dari OHFA Tech yang berada di Korea Selatan pada 16 Desember 2022. Barang tersebut ditujukan untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.
Namun sesampainya di Indonesia pada 18 Desember 2022, barang tersebut harus ditahan di Bea Cukai Banda International Soekarno-Hatta.
“Sekolah Luar Biasa (SLB) saya juga mendapat bantuan alat pembelajaran tuna netra dari perusahaan Korea. Saat saya mau ambil di bea cukai Soetta, mereka suruh bayar ratusan juta. Dimana penalti gudang per hari? 2022, saya tidak bisa menginap di sana karena “tidak ada gunanya juga,” curhatnya kepada X yang dilihat detikcom, Sabtu (27/4/2024).
Unggahan tersebut pun viral di berbagai media sosial mulai dari x, Instagram hingga Tiktok. Berdasarkan pantauan detikINET di Timeline X, tagar bea dan cukai bahkan masuk dalam daftar trending topik di Indonesia.
Selain itu, netizen juga menyerang akun Instagram resmi Bea Cukai @beacukairi yang memuat ribuan komentar pedas dan hinaan.
“Saya memilih instansi ini saat ujian CPNS beberapa tahun lalu, tapi tidak lulus. Hal ini ternyata merupakan cara Tuhan untuk mencegah lembaga-lembaga korup tersebut. Anda juga dapat membayar pajak atas sumbangan SLB. gila! Pantas saja banyak orang yang menolak membayar pajak karena bisnisnya bagus.”
— LAKUKAN LAGI, Bu, oke? ANDA INGIN RUBICON, oke? ANDA INGIN CEPAT KAYA, OKE? GILA, TAPI ATAS NAMA KERJA, OKE? SMA” TAPI TAK BISA BERPIKIR? TRS KALAU DIA LEWATKAN ADA LALU HILANG JAWABANNYA APA? ITU “BUKAN KAMU,” tulis akun @baikxxx
‘Bantuan Korea Selatan untuk Anak Sekolah SLB yang Ditahan dan Dipaksa Sita Ratusan Juta, Apa Kabar Paman?? Maksudnya itu apa ?? Apa yang ingin Anda simpan untuk nanti? Seiring berjalannya waktu, keadaannya semakin buruk… Saya tidak pernah membantu mereka, dan ini hanya menghalangi.”
‘@beacukairi anak difabel masih nyali untuk berbuat kejam jangan dipikirkan bagaimana keadaannya padahal sudah jelas “bantuan luar negeri untuk penyandang disabilitas. Pemerintah saja tidak peduli,” tulis akun @_danxxx
‘Mohon gunakan hati nurani anda.. Donasi SLB akan menelan biaya ratusan juta dan biaya penyimpanan harian.. Kami belum menerima spek terkini sejak tahun 2022.. sangat menyakitkan @beacukairi,’ tulis @embiexxx di akun tersebut
‘HADUHHHH NEGARA MENIUP TEROMPET NEGARA BUKAN PANTESAN INDONESIA TIDAK MAJU’ KARENA ‘PAJAK DI ATASNYA’ tulis akun @areaxxx
Namun jika Anda membaca berita tentang SLB yang mendapat dana talangan tapi harus membayar ratusan juta, Anda pasti bertanya-tanya kenapa? Cepat sembuh semuanya, karena aku tahu itu semua tergantung atasan kalian, tapi kalian yang bekerja disana juga berhak bersuara, menjadi jembatan bagi mereka yang memang butuh bersantai dan bebas dari kewajiban.” tulis akun @ anxxx
Hal ini pun ditanggapi oleh Bea dan Cukai. Dengan balasan di akun X, mereka berjanji akan menindaklanjuti kasus tersebut dan meminta pihak yang berkepentingan mengirimkan informasi tanda terima untuk proses lokasi.
“Terkait tweet anda mengenai bantuan alat pembelajaran tunanetra untuk SLB, mohon DM nomor akun/AWB anda agar kami dapat menyelidiki lebih lanjut,” kata akun @beacukaisoetta menanggapi cuitan akun ijalzaid di X.
Tonton video “Sri Mulyani di Bea Cukai: Kadang Ganggu Kenyamanan Masyarakat” (jsn/jsn)