Jakarta –
Rusia baru-baru ini melancarkan serangan terhadap kota Dnipro di Ukraina, yang menurut Presiden Vladimir Putin merupakan uji coba baru rudal balistik jarak menengah yang disebut Oreshnik.
Pihak Ukraina menemukan pecahan roket, dari yang besar hingga yang kecil, di lokasi yang tidak diketahui. Ukraina tidak menyebutkan nama rudal tersebut namun mengkonfirmasi bahwa rudal tersebut adalah jenis yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Oleg, salah satu pengamat, mengatakan ini pertama kalinya pecahan rudal semacam itu ditemukan di lingkungan Ukraina. “Barang-barang ini tidak pernah dicatat oleh peneliti keamanan,” tambahnya, menurut detikINET France 24.
Penyelidik sedang memeriksa puing-puing tersebut dan akan memberikan jawaban mengenai karakteristik rudal tersebut. Dia mengatakan bahwa rudal-rudal ini bersifat balistik dan menyebabkan cedera pada warga sipil dan infrastruktur lainnya di Dnipro
Putin mengatakan Rusia meluncurkan Oreshnik sebagai respons terhadap peluncuran rudal ATACMS buatan AS dan Storm Shadow Inggris ke Rusia setelah AS mencabut larangan penggunaan senjata jarak jauh untuk menyerang. wilayah Rusia.
Putin mengatakan rudal tersebut menghantam fasilitas produksi industri pertahanan di Dnipro yang juga memproduksi rudal dan senjata lainnya. “Saat ini tidak ada cara untuk melawan rudal-rudal ini, tidak ada cara untuk mencegatnya di dunia. Dan saya akan katakan sekali lagi, kami akan terus menguji sistem baru ini,” kata Putin.
Putin menambahkan bahwa Rusia sedang membangun beberapa sistem serupa untuk pengujian lebih lanjut. “Sesuai hasil uji coba, senjata-senjata ini juga akan masuk produksi. Artinya kita sedang mengembangkan mesin jarak menengah dan pendek,” ujarnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan tersebut. “Hari ini, tetangga kita yang gila sekali lagi menunjukkan kepada kita siapa dia dan betapa dia membenci martabat, kebebasan, dan kehidupan manusia,” katanya.
Zelensky menambahkan bahwa Ukraina mengadakan pertemuan dengan sekutunya untuk mengembangkan sistem pertahanan udara baru sebagai tanggapan terhadap ancaman baru Rusia. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, sekutu utama Ukraina, mengatakan konflik telah memasuki fase yang menentukan.
Intelijen militer Ukraina mengatakan senjata tersebut adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) jenis baru, yang mampu mencapai kecepatan hingga Mach 11 dan hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mencapai lokasi peluncuran, menempuh jarak 1.000 km. Mereka mengatakan Oreshnik dilengkapi dengan 6 hulu ledak, masing-masing dengan 6 submunisi. Tonton video “Penghancuran sebuah hotel di Kryvyi Rih oleh rudal Rusia” (fyk/fay)