Jakarta –
PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mengelola 21 BUMN yang sakit dan satu anak perusahaan dipercaya mengelola restrukturisasi dan restrukturisasi. Dari jumlah tersebut, 8 BUMN diputuskan dibubarkan.
Berdasarkan data yang disampaikan Direktur Investasi PT APP Ridha Farid Lesmana, proses pembubaran BUMN baru selesai seluruhnya pada tahun 2029. Berikut daftar 8 BUMN yang akan dibubarkan.
1. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)2. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)3. PT Industri Gelas (Persero)4. PT Istana Karya (Persero)5. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)6. PT Kertas Leces (Persero)7. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero)8. PT PANN Multi Finance sebagai anak perusahaan PT PANN
“Untuk panduan penanganan BUMN yang sedang dalam proses pembubaran ada 8 BUMN. Jadi ada ISN, lalu Kertas Kraft Aceh, Industri Kaca, Istaka, Merpati, Kertas Leces, PANN Persero dan Pan Multi Finance. itu yang keluarnya PP pembubaran tahun 2023,” ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).
Ridha mengatakan, setiap BUMN punya target kliring asetnya. Misalnya saja Industri Pakaian Jadi Indonesia (ISN) yang rencananya akan selesai pada tahun 2029.
Setelah itu, Kertas Kraft Aceh dijadwalkan selesai pada tahun 2028, Industri Kaca pada tahun 2029, serta Istaka dan Merpati masing-masing pada tahun 2027. Sementara itu, PANN Persero masih dalam proses penerbitan PP pembubaran.
“Misalnya ISN 2029 atau 6 tahun dari PP. KKA Tahun 2028, Industri Kaca 2028, Istaka dan Merpati 2027. PANN Persero masih dalam proses penyediaan PP. Saat ini sedang di Sekretariat Negara Kementerian untuk diusulkan ke Presiden,” ujarnya.
Sejumlah tahapan akan disiapkan APP, termasuk kemungkinan penjualan aset. Sedangkan pada tahap akhir, status badan hukum NPWP dan BUMN akan dihapus.
“Ada beberapa tahapan yang dilakukan, baik itu penjualan harta, bagaimana pembuktian kewajiban kreditur, serta pelunasan kewajiban kreditur dari penjualan harta, pengembangan sisa harta kepada negara, dan terakhir penyitaan NLZP dan badan hukumnya, apabila kewajibannya kepada kreditur telah terpenuhi,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengatakan empat BUMN berpeluang bertahan. BUMN yang dimaksud adalah PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero).
Rencananya keempat BUMN tersebut akan dialihkan (inbring) ke PT Danareksa (Persero). “Secara realistis kalau mau jelas, dari 21 tambah satu saat ini hanya ada empat opsi,” tutupnya.
Saksikan juga videonya: Mengingat kembali sosok Tanri Abeng, Ahok mengaku sering bercerita tentang Pertamina
(bukit/bukit)