Jakarta –
Direktur Jenderal Optik Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerpan akan meninggalkan jabatannya. Sebagai gantinya ditunjuk Direktur Jenderal SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismaili.
Menteri Komunikasi dan Informatika (MKOMINFO) Budi Ari Setadi melantik Ismail sebagai Direktur Jenderal Eksekutif Aptix pada Kamis (4/7/2024) berdasarkan Perintah Eksekutif Nomor: 1715/M.KOMINFO/KP.01.06/. 07/2024
Saat dihubungi CNBC selepas tiba di Indonesia Tech and Telecom Forum, Ismail membenarkan bahwa dirinya adalah CEO Aptika. Namun saat ditanya lebih lanjut, dia tak banyak bicara soal pengangkatan baru tersebut.
Ismail mengatakan, Jumat (5/7/2024), “Ini baru satu hari, kami belum bisa memberikan apa pun.
Ismail bilang, Saya belum tahu, baru hari ini tim bekerja.
Terkait hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani tak menanggapi pengunduran diri Pangerpan.
Belum ada kabar dari Budi, termasuk pertanyaan soal pengunduran diri CEO Aptika Samuel. Dia gemetar saat memasuki lift gedung
Sebelumnya, CEO Aptica Cominfo Samuel A. Pangerpan mengundurkan diri. Keputusan tersebut terpisah dari serangan ransomware BrainCypher di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
Saya nyatakan, saya sudah menulis pengunduran diri saya secara lisan paling lambat tanggal 1 Juli dan surat ini sudah saya sampaikan kepada Menteri kemarin. Terima kasih atas kerja samanya selama ini. Saya mohon maaf jika ada kesalahan dan kata-kata saya tidak bisa diterima, kata seorang pria. Ia diketahui bernama Sam dalam jumpa pers di Cominfo, Kamis pagi (4/7/2024).
Sammy membenarkan alasan pengunduran diri tersebut terkait serangan ransomware di PDNS 2. Menurutnya, sebagai Dirjen Aptika Kominfo, dirinya membidangi masalah teknis.
“Makanya saya mengambil tanggung jawab moral dan mengatakan saya harus menyelesaikannya. Saya akan menyelesaikan masalah ini. Ini alasan utamanya,” ujarnya.
Pekan lalu, PDNS (2) ternama yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, mengalami serangan ransomware serius yang melumpuhkan banyak layanan publik. Berdasarkan hasil analisis forensik awal, tampaknya serangan tersebut melibatkan ransomware jenis baru bernama BrainCypher yang merupakan pengembangan dari Lockbit 3.
Lihat Mengganti Pengunduhan Langsung Umum (ag/rns) setelah Anda mengaktifkan AFT/rns.