Jakarta –
Masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan mobil listrik Chery Omoda E5 karena sudah banyak orang yang melintas di jalanan. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pengunjung Auto China 2024 atau Beijing Auto Show. Pasalnya mobil listrik andalan Chery ini baru diluncurkan di China pada hari pertama Beijing Motor Show, Kamis (25/4/24) kemarin.
Dengan desainnya yang agresif dan futuristik, wajar jika Chery Omoda E5 akan dengan mudah menjadi pusat perhatian dan menghipnotis penonton acara untuk memenuhi standnya. Namun pertanyaan terbesarnya adalah mengapa mesin besutan pabrikan China ini memilih Indonesia sebagai negara pertama yang menguji Omoda E5?
Menurut Rifki Setiawan, Brand Manager Chery Sales Indonesia, Chery secara global tidak ingin kehilangan momentum mobil listrik yang saat ini sedang mendapatkan momentum di pasar Indonesia. Selain itu, kantor pusat Cherry di Indonesia juga sudah siap.
“Strategi mereka fleksibel. Jadi kalau kita melihat pasar yang berkembang dari sisi NEV (new energy vehicle), ya, hybrid mungkin masih dominan saat ini, tapi pertumbuhan BEV (battery electric vehicle) sudah mulai. Tidak,” pertumbuhannya mulai menguat,” kata Rifki, Jumat (26/4/24) di Beijing.
“Nah, ini peluang yang luar biasa, sementara yang lain belum mulai bermain di sana, terutama di segmen Omod E5. Manajemen melihat peluang ini, peluang ini, langsung mengambil green card dari kantor pusat untuk menggunakan Indonesia terlebih dahulu karena jika ( lalu) Kalau kalau tidak kita lepaskan maka kita akan melewatkan momen ini,” sambungnya.
Menariknya, Indonesia terpilih menjadi negara pertama yang merasakan Omodo E5, mengungguli Spanyol, Malaysia, bahkan Inggris. Chery mengklaim keberadaan Omod E5 juga karena keseriusan kantor pusat Chery dalam melihat kebutuhan masyarakat global.
“Kami selalu mengadakan forum global setiap bulannya. Jadi apa saja pilihannya, apakah kita akan bertemu dengan kantor pusat di forum global mengenai hambatan yang signifikan, apa yang harus diputuskan oleh masing-masing negara dan apa saja pilihannya? ditingkatkan di setiap negara,” kata Rifki.
“Jadi itu yang setiap bulannya akan kita bawa ke kantor pusat. Dengan begitu, kantor pusat bisa langsung mengambil keputusan. ‘Oh, dengan kendala ini, kita harus menyelesaikannya seperti ini, oh dengan kesempatan ini, kita harus lakukan dia.’ Jadi kita bisa lebih cepat,” tutupnya.
Perlu diketahui bahwa Omoda E5 telah memperbaiki banyak jalan di Indonesia. Cherry mencatat, hingga akhir April 2024, sudah lebih dari 3.000 unit Omod E5 yang dipesan dan sedang dipersiapkan untuk dikirim ke pelanggan. (mhg/rgr)