Jakarta –
Baru-baru ini, seorang perawat di Surabaya, Jawa Timur, memutuskan untuk memberikan obat penggemuk badan berupa steroid kepada anak laki-laki yang dirawatnya. Anak tersebut harus dibawa ke rumah sakit karena efek samping obatnya.
Lingagra Karthika, ibu satu anak tersebut, menyayangkan obat steroid bersimbol ‘K’ atau harus dibeli dengan resep dokter mudah didapat di pasaran.
Soalnya obat ini bisa dibeli secara online secara gratis. Harganya juga sangat murah. Kalau begitu, entah siapa yang bertanggung jawab, kata Lingra di Instagram.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrin (UKK) IDAI, dr. Agustini Utari, SpA(K) mengimbau para orang tua untuk tidak memberikan steroid penambah nafsu makan pada anak.
Augustini menambahkan, ada banyak cara aman untuk menangani anak yang mengalami kesulitan makan atau gerakan menutup mulut (MTM). Biasanya hal ini terjadi ketika orang tua mulai memberi ekstra.
“Memberi makan pada anak tidak selalu mudah, jika memungkinkan sebaiknya berikan anak makanan yang tidak menimbulkan stres sehingga anak bisa menikmati makannya,” ujar dr. kata Agastini. /2024).
“Kemudian ada kebiasaan makan yang sesuai dengan (temperamen) anak. Kemudian orang tua harus membuat lingkungan makannya menyenangkan,” lanjutnya.
Senada, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr A Piprim Basara Yanuarso SpA(K) meminta orang tua tidak memaksa anaknya makan.
“Sebaiknya anak diberi makan di lingkungan yang bahagia. Jangan sampai anak mendengar suara sendok dari ibunya lalu diam karena tahu sebentar lagi akan dipaksa makan,” kata dr. kata Piprim.
“Salah satu tanda anak kompulsif eater adalah ia suka mengunyah makanannya. Biasanya ia belum lapar dan sudah ada sesendok makanan di mulutnya, sehingga mengunyah merupakan salah satu bentuk pertahanan diri pada anak,” lanjutnya. . . Tonton “VIDEO: Jangan Lengah, Ini Efek Samping Penyalahgunaan Obat Steroid!” (dpy/atas)