Jakarta –
Pemerintah Inggris berkomitmen melepas investasi proyek satelit generasi kedua Republik Indonesia (SATRIA) atau Satria-2 senilai US$860 juta atau setara Rp13,7 triliun dengan kurs hari ini US$1 = Rp16.034. Satelit tersebut nantinya akan membantu pemerataan akses internet di Indonesia.
Direktur Jenderal Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo), Fadhilah Mathar mengatakan, UK Export Finance telah menyatakan komitmennya kepada pemerintah Indonesia terkait investasi tersebut.
Pinjaman tersebut diberikan oleh UK Ekspor Finance sebesar US$860 juta, kata Fadhilah saat ditemui di acara Technology Days XL Axiata di Jakarta, Rabu (8/7/2024).
Wanita bernama Indah itu menjelaskan, pengembangan proyek Satria-2 sudah memasuki tahap green paper di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Sekarang kita sudah masuk feasibility study yang terakhir. Saat kita update feasibility study, antara lain kita harus memastikan permintaan satelit itu valid, itu yang kita lakukan sekarang,” kata Pengurus Bakti Kominfo itu.
Sebelumnya, Satria-1 telah beroperasi setelah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2023. Satelit tersebut berkapasitas 150 Gbps untuk menyediakan 37 ribu titik, termasuk menghasilkan kecepatan internet 3-5 Mbps.
Jumlah titik tersebut masih belum memenuhi syarat akses Internet di titik lainnya. Hal inilah yang ingin dicapai Bakti Kominfo dengan Satria-2.
Satria-2 memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan Satria-1 yakni hingga 300 Gbps. Nantinya Satria-2 akan dipecah menjadi dua satelit, yakni Satria 2a dan Satria 2b. Saksikan video “Bakti Kominfo Siapkan Satria-2 Memenuhi Akses Internet RI” (agt/fay)