Lombok Timur –

Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), mengatakan pemerintah memfasilitasi distribusi pupuk bersubsidi. Salah satu cara untuk menebus pupuk bersubsidi adalah dengan membawa KTP.

Pak Jokowi maunya lebih mudah. ​​Diterjemahkan Menteri Pertanian, jangan pakai kartu, susah. Pakai kartu identitas agar boleh datang, kata Rahmad di Sambalan Timur. Lombok Nusa Tenggara Barat, Sabtu (28/9/2024).

Rahmad menjelaskan digitalisasi juga telah diterapkan untuk penyaluran pupuk bersubsidi ini. Sistem digital ini telah diterapkan di 27 ribu toko di seluruh Indonesia.

“Nah, tadi Pak Menteri bilang, kalau pakai kartu digital bernama I-Pubers dari Pupuk Indonesia, harus dicek manual semua di kertas dan itu banyak repotnya. Setelah itu, Pupuk Indonesia memperkenalkan transformasi digital bernama i-Pubers kepada 27 ribu, sistem ini kami terapkan di kios-kios di seluruh Indonesia,” jelasnya.

“Dengan sistem yang ada saat ini, penebus harus membawa KTP, minta difoto, langsung tahu berapa alokasinya, berapa yang bisa ditukarkan, dan lain-lain,” imbuhnya.

Rahmad mengatakan, perbaikan sistem distribusi pupuk bersubsidi sedang dilakukan. Kata dia, pupuk bersubsidi akan diberikan mulai Februari 2024, hanya dengan membawa kartu tanda penduduk.

“Implementasi pertama i-Pubers susah banget ya? Ayahku tidak bisa pergi, Seorang anak tidak bisa mewakilinya. Sudah 7 bulan pelaksanaannya mulai bulan Februari, dan sekarang sudah 9 bulan,” ujarnya.

(acd/hons)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *