Iacarta –

Pemerintah Indonesia dan India telah sepakat untuk menyelesaikan masalah teknis untuk mempromosikan perdagangan di kedua negara. Perjanjian ini terkait dengan memecahkan masalah dengan hambatan di sektor komersial, industri dan investasi.

Hal ini diungkapkan oleh menteri koordinasi Ekonomi Airlangga Hartoto mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa bagian terkait di India. Pertemuan itu adalah bagian dari kunjungan Presiden Prabowo ke India.

Terlepas dari pertemuan Forum india India yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia, Airlangga melanjutkan acara tersebut mengadakan pertemuan bilateral khusus dengan Menteri Perdagangan India dan di industri Goyal Shri Piyush.

Kedua menteri sering mengadakan pertemuan untuk membahas berbagai upaya kerja sama ekonomi dan komersial antara kedua negara di berbagai forum kerja sama internasional, baik di G20, di forum ASEAN-India dan di IPEF.

“Diskusi awal keseimbangan komersial Indonesia dan India cukup besar untuk Indonesia dan berbagai upaya untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dan India yang mencapai hampir $ 27 juta pada tahun 2023, dengan tren pertumbuhan 20,54% (2019-2023),” kata Airlangga dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Sabtu (1/25/2025).

Dia mengatakan diskusi mencakup berbagai masalah teknis yang terkait dengan berbagai pembatasan komersial (lisensi, kuota, pembatasan non -handmade, prosedur bea cukai, dll.), Serta masalah lain yang terkait dengan telapak tangan dan batubara Indonesia ke India.

Selain itu, diskusi juga dibuat terkait dengan pertanyaan tentang pengenaan melindungi jumlah impor melalui pembatasan kuota untuk ayam metalurgi -low -cinza dari Indonesia dan masalah teknis untuk perdagangan barang lainnya.

Keduanya juga sepakat untuk menugaskan tim teknis dari kedua negara untuk melakukan diskusi teknis secara komprehensif tentang berbagai masalah teknis dan masalah teknis perdagangan.

Pada bulan Februari 2025, re -UTA akan diadakan untuk menyetujui dan menyelesaikan berbagai masalah dan masalah. Langkah ini adalah untuk dapat mewujudkan harapan Presiden Indonesia dan Perdana Menteri India untuk mempromosikan meningkatnya perdagangan di kedua negara.

“Kami setuju dengan India, kami akan menugaskan tim teknis untuk membahas semua masalah dan masalah di tingkat teknis dan mengadakan pertemuan bilateral pada pertengahan Februari 2025 di New Deli. Langkah khusus ini diharapkan untuk mempromosikan ekspor Indonesia dan meningkatkan perdagangan Indonesia dengan India,” pungkas Airlangga.

Sebagai informasi tambahan, juga ada untuk menemani pertemuan bilateral, termasuk Presiden Indonesia Kadin Anindya Bakrie, dan Sekretaris Kementerian Ekonomi Susiwijono Moegiarso.

Lihat video “Prabowo Ri Video Problem ingin masuk ke BRICS dan OECD: Kami mencari yang terbaik” (ANL/EGA)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *