Jakarta –
India telah melaporkan kasus pertama Mpox “cacar monyet” clade Ib dari Malappuram, Kerala. Kasus ini menyangkut seorang pria berusia 38 tahun yang melakukan perjalanan dari Uni Emirat Arab dan mengalami gejala-gejala.
Seperti dikutip Asian News International (ANI), pria tersebut mengalami gejala demam dan ruam mirip cacar air di sekujur tubuhnya. Dokter kemudian menjadi curiga dan mengirimkan sampel untuk diuji. Hasilnya, pria tersebut dinyatakan positif mengidap penyakit clade Ib varian “ganas”.
Saat ini, pria tersebut sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Pemerintah di distrik tersebut. Kondisi pasien juga dilaporkan stabil.
Juga membaca
Kontak pasien sudah dilacak dan dalam pengawasan. Sejauh ini tidak ada kontak yang positif.
“Sekitar 29 teman dan anggota keluarga pasien, serta 37 penumpang dalam penerbangannya, telah dipantau di rumah, namun sejauh ini tidak satupun dari mereka menunjukkan gejala Mpox,” kata pengawas distrik Malappuram, Dr. Shubin C.
Menteri Kesehatan India Veena George mengatakan pria tersebut telah mengambil tindakan pencegahan dengan mengisolasi dirinya dari keluarganya setelah dia mengeluhkan gejala Mpox, atau cacar monyet.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan global untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Hal ini disebabkan terjadinya bercak clade I dan penyebarannya sangat cepat di negara-negara Afrika pada tanggal 14 Agustus.
Clade I, secara historis ditemukan di Republik Demokratik Kongo (DRC). Virus jenis ini umumnya menimbulkan gejala yang lebih parah dengan tingkat komplikasi yang lebih tinggi, seperti ensefalitis, pneumonia, gangguan pernapasan, dan infeksi bakteri sekunder.
Mpox menyebabkan tanda dan gejala yang biasanya dimulai dalam waktu seminggu, namun bisa mulai 1-21 hari setelah terpapar. Gejala biasanya berlangsung 2-4 minggu, namun bisa bertahan lebih lama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Gejala umum mpox adalah:
Ruam demam sakit tenggorokan sakit kepala nyeri otot nyeri punggung pembengkakan kelenjar getah bening energi rendah.
Baca juga: Saksikan video “Kenali Vaksin 3 Mpox Rekomendasi WHO” (suc/kna)