Denpasar –

Read More : Cek di Sini! Cara Mendapatkan Tiket Gratis buat Ngabuburit di Ancol

Kasus prostitusi yang melibatkan warga negara asing (WNA) sedang meningkat di Bali. Otoritas imigrasi kesulitan menghentikannya. Akademisi juga menawarkan saran.

Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkum HAM Bali Samuel Tuba mengaku sulit memastikan sebenarnya niat dan motif pengunjung asing ke Bali. Kecuali tersedia informasi catatan kriminal dari otoritas negara asal berkenaan dengan warga negara asing yang bersangkutan.

Niatnya datang ke sini (ke Bali) untuk jalan-jalan. Ternyata sesampainya di sini, kami justru melihat ada peluang (ikut prostitusi), kata Samuel di kantornya, Rabu (4/12).

Biasanya, setelah ditangkap dan diperiksa, bule yang dimaksud mengaku perjalanannya ke Bali hanya kedok. Kebanyakan dari mereka ingin menemukan diri mereka di Bali. Termasuk orang asing yang melihat peluang adanya layanan prostitusi berkedok tempat hiburan atau pijat.

Karena petugas kami tidak bisa memprofilkan (melihat) bule ini mau jadi PSK. Setelah diselidiki (menemukan) alasan dia bepergian, tiba-tiba dia menjual dirinya Hilang, kata Samuel.

Menurut dia, salah satu cara untuk mengeliminasi WNA yang melanggar aturan izin tinggal adalah dengan memperketat pengawasan.

Terdapat Tim Pemantau Orang Asing (Tim Pura) yang melakukan patroli darat dan internet serta menindak WNA yang melanggar izin tinggalnya di Bali.

Selain itu, lanjutnya, imigrasi menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan kepolisian, untuk memperketat pengawasan.

Ia juga mengimbau masyarakat jika mengetahui adanya orang asing di wilayahnya yang diduga melanggar aturan izin tinggal.

“Oleh karena itu, pengawasan terhadap WNA ketika sudah berada di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pihak imigrasi. Seluruh pemangku kepentingan, instansi, dan masyarakat juga dilibatkan dalam pengawasan. Bagaimana caranya, jangan memberikan informasi kepada petugas,” ujarnya. Guru besar pariwisata tersebut meminta warga Bali ikut memantau aktivitas luar negeri

Khusus untuk usulan terakhir ini, I Putu Anom, Guru Besar Pariwisata Universitas Udana (Unud) berpendapat senada.

Ia meminta masyarakat Bali turut membantu pengendalian segala kegiatan asing (WNA) di wilayahnya untuk menyikapi banyaknya wisatawan asing yang bekerja ilegal di Bali, seperti pekerja seks komersial (PSK).

Menurut Anum, peran desa, lembaga pemerintahan, adat istiadat, dan masyarakat sangat penting mengingat wisatawan mancanegara tinggal di desa yang wilayahnya menjadi kewenangan pemerintah desa.

“Kamu tidak cuek, kamu harus kuat. Kayaknya masih banyak masyarakat yang saya kendalikan dari pemerintah, belum tahu siapa yang tinggal di vila-vila di kawasan itu,” kata Anum, Rabu (4/12). ).

Anum meminta pengelola residen asing melapor ke desa dan polisi setempat jika ada wisatawan yang menginap di tempat usahanya.

“Kalau perlu dibuat peraturan untuk lapor ke kantor desa, itu perlu,” lanjut mantan dekan Fakultas Pariwisata (FPar) Unud itu.

Inom mengatakan, pengunjung asing harus diawasi secara ketat agar tidak melakukan aktivitas yang tidak biasa, seperti bisnis ilegal atau pekerjaan yang melanggar norma.

“Dia melihat petugas kita (yang belum mengeras) sangat ceroboh, sehingga setelah memberikan imigrasi di bandara, mereka harus mengontrol di mana dia tinggal, apa kegiatannya, apa kelemahannya. Itu pemerintah. Perlu memperbaiki pengunjung Anom.VoA juga menuntut

Anum juga mendesak pemerintah Indonesia memperketat visa on Arrival (VoA) bagi warga negara negara tertentu saja. Kebijakan ini diterapkan agar wisatawan datang ke Bali dengan sumber daya manusia yang minim.

“Jadi ke depan pemerintah perlu memilih visa on Arrival, menentukan negara mana yang cocok untuk VoA,” kata Anum.

Mereka melihat di Bali, karena Bali terkenal di Indonesia. Mereka melihat peluang di sini, karena banyak orang punya uang di sini, jadi mereka menyembunyikan kebahagiaannya di spa. sebuah bisnis,” jelas Anum.

——-

Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini dan di sini. Saksikan video “Video: Petugas Imigrasi Kini Bersenjata, Salma Karim Ungkap Alasannya” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *