Jakarta –

Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sedang dalam proses pemulihan layanan pasca terkena ransomware sejak Kamis (20/6). Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meminta pemerintah membentuk gugus tugas keamanan siber.

Bapak Muhammad Arif, Presiden APJI, mengatakan pihaknya baru mengajukan usulan kepada pemerintah untuk membentuk kelompok kerja dengan mempertimbangkan topik keamanan siber Indonesia yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat akhir-akhir ini.

“Saya belum punya nama spesifik untuk gugus tugas tersebut, masih banyak pembahasan, tapi yang pasti tugas kita adalah mempertemukan pemangku kepentingan yang ada untuk memberikan masukan kepada pemerintah kapan saja,” kata Arif secara terbuka. Acara Diskusi Keamanan Siber di Pusat Data Nasional, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Selain itu, Arif mengatakan jumlah pengguna Internet Indonesia yang semakin meningkat, di satu sisi memberikan tantangan dalam hal keamanan siber.

“Kasus terkait keamanan siber tentunya. Selain itu, ada isu PDNS 2 yang baru-baru ini kita berdua ketahui,” imbuhnya.

Arif mengatakan, anggota gugus tugas keamanan siber tidak hanya berasal dari pihak swasta tetapi juga dari berbagai pemangku kepentingan antara lain pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo), Siber dan Sandi Negara. Badan (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN) dan sebagainya.

“Jadi kita tidak asal-asalan dalam memberikan masukan. Sebelum memberikan masukan tentunya kita berkonsultasi dengan pihak-pihak yang kita anggap sebagai otoritas Indonesia, sehingga ketika kita memberikan masukan kepada pemerintah bisa tepat dan konsisten. Peraturan yang ada,” kata dia. .

Arif mengatakan pemerintah diperkirakan akan membentuk satuan tugas keamanan siber dalam waktu dekat.

“Segera secepatnya, karena masalah ini terus berlanjut, tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Mainko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, pemerintah menganggap serius jatuhnya PDNS 2 yang terkena serangan ransomware Brain Cipher.

“Mulai 1 Juli, pelayanan masyarakat dengan (layanan) digital akan berjalan seperti biasa. Meski terus kami tingkatkan kemampuan, namun layanan masyarakat kini sudah bisa dinikmati masyarakat,” ujarnya.

Salah satu jenis peningkatan yang dimaksud adalah Pusat Data Nasional (PDN) yang masih berkembang, yang akan lebih kompleks dibandingkan PDNS.

“Pemerintah saat ini terus meningkatkan kapasitas PDN menggantikan PDNS 2 di Surabaya dengan kemampuan backup yang lebih banyak, backup berlapis dengan keamanan yang lebih baik. Itu yang terjadi sekarang,” ujarnya. Tonton video “Merefleksikan keruntuhan PDNS, para ahli mengingatkan pentingnya backup data” (agt/agt)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *