Jakarta –
Sebuah penelitian menemukan bahwa banyak orang di Papua Nugini mewarisi DNA langka dari suku Denisovan. Ini adalah spesies manusia purba yang telah punah
Gen Denisovan disebut unik karena disebut dapat memberikan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik bagi masyarakat Papua Nugini, hingga mampu melawan penyakit menular. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications
“Orang-orang New Guinea unik karena mereka telah terisolasi sejak mereka menetap di New Guinea lebih dari 50.000 tahun yang lalu,” kata penulis senior studi tersebut, Francois-Xavier Ricout, seorang ahli biologi di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis (CNRS). kata Ilmu Langsung
Para ilmuwan melakukan penelitian ini pada berlian 54 orang di puncak Gunung Wilhelm di Papua Nugini. Puluhan masyarakat setempat tinggal di ketinggian 2.300 hingga 2.700 meter di atas permukaan laut.
Ilmuwan Barat juga menganalisis gen 74 orang yang tinggal di Pulau Daru di Papua Nugini Barat. Mereka hidup pada ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut
Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di dataran rendah Papua Nugini memiliki sel imun yang tinggi dalam darahnya
Pada titik ini, terjadi perubahan pada ketinggian yang meningkatkan jumlah sel darah merah. Hal ini sebenarnya membantu mengurangi hipoksia di ketinggian.
Mayoritas masyarakat Papua Nugini juga tinggal di daerah pegunungan yang risiko tertular penyakit menular lebih dari 40 persen. Oleh karena itu, mereka perlu menemukan strategi biologis untuk bertahan hidup.
Untungnya, variasi gen Denisovan dapat mempengaruhi fungsi protein yang disebut GBP2. Ini membantu tubuh melawan patogen yang hanya ditemukan di dataran rendah, seperti parasit penyebab malaria.
“Jadi, gen-gen ini mungkin telah dikooptasi selama evolusi untuk membantu manusia melawan infeksi di daerah dataran rendah, di mana patogen tersebut banyak terdapat.” Tonton video “Bayi pertama lahir di Inggris dengan DNA dari 3 orang” (Sao/Kana)