Jakarta –

Read More : China Dicurigai Kirim Barang ke AS Pakai Label Made in Vietnam

Utang pemerintah mencapai Rp 800 triliun pada tahun 2025. Di sisi lain, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki program yang membutuhkan dana besar, seperti pangan sehat gratis dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang berkelanjutan. .

Apa jadinya dengan kedua rencana ini jika Anda memiliki banyak hutang yang telah jatuh tempo? Direktur Program INDEF Eisha M Rachbini mengatakan, utang yang harus dibayar pada tahun 2024 sekitar Rp400 triliun dan akan mencapai Rp800 triliun pada tahun 2025. Sementara itu, Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki program pangan sehat gratis dan berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan IKN.

Eisha mengatakan, segmen APBN 2024 saat ini terlalu besar untuk pengembangan IKN. Melihat hal tersebut, dia menilai perlu ada rencana prioritas.

“Jadi menurut saya banyak program yang harus diprioritaskan. Pembiayaan yang inovatif sangat dibutuhkan, apalagi bukan hanya IKN saja, tapi seluruh pembiayaan. Bagaimana kita memperkuat masa depan keuangan?” Jakarta, kata Eisha dalam diskusi publik, Kamis (4/7/2024).

Dikatakannya, jika IKN ingin melanjutkan pembangunan, sebaiknya didorong oleh sumber pendanaan lain, seperti kerja sama dengan investor. Masalahnya, hingga saat ini investor di IKN belum mengurangi beban anggaran APBN secara signifikan.

Kita lihat idenya, belanjanya, pembiayaannya. Pembiayaan yang inovatif harus kita dorong, tidak hanya mengandalkan kemampuan pemerintah, tapi juga menggandeng investor. Masalahnya berapa banyak investor yang ada di IKN, ”dia menjelaskan.

Senada, Direktur Kerja Sama Internasional INDEF Imaduddin Abdullah juga mengatakan pemerintah perlu fokus pada sektor produktif. Dengan begitu, kesalahan pemerintahan sebelumnya tidak terulang kembali.

“Tetapi kita perlu melihat sejauh mana dana tersebut dimanfaatkan dan digunakan pada sektor-sektor produktif. Saya kira ini yang harus menjadi fokus pemerintah ke depan agar kesalahan yang sama tidak terulang di kemudian hari. Perlu saya garis bawahi. .

Menurutnya, pengembangan IKN yang masih menggunakan anggaran APBN bisa meninggalkan program di bidang manufaktur. Ia meyakini, dalam lima tahun ke depan, pemerintah tidak akan mampu mengelola perencanaan keuangan program pembangunan berskala besar seperti IKN.

“Misalnya IKN, dari awal kita bilang dana IKN sebagian besar dikumpulkan dari dana swasta, tapi kenyataannya tidak. Sekarang terlihat pengelolaan keuangan dan pendanaan programnya tidak bisa dipercaya. tidak hanya kesehatan finansial tetapi juga kemampuan mengelola pembiayaan pembangunan yang lebih bermanfaat bagi perekonomian,” imbuhnya. (ara.)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *