Jakarta –
Saat para gamer menonton YouTube atau membuka aplikasi, mereka mungkin pernah menemukan iklan game bernama Hero Wars, bukan? Nah tahukah kalian kalau promosi game ini mendapat notifikasi khusus dari X.com. Inilah alasannya.
Berdasarkan pantauan tikINET X.com pada Jumat (6/9/2024), akun resmi Hero Wars membagikan video promosi pada 24 Juli 2024. Sayangnya, video tersebut diberi label menyesatkan.
Berdasarkan informasi di catatan komunitas, apa yang ditampilkan dalam video tersebut tidak sesuai dengan gameplay game tersebut. Hasilnya, Hero Wars, perusahaan di balik Nexters, disahkan oleh Vitalis McInturf Paliković.
Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa Nexters menggunakan metode ini untuk membujuk pemain agar mengunduh dan memainkan game mereka. Iklan yang beredar menampilkan Hero Wars sebagai game pemecah masalah, namun begitu konsumen mulai memainkannya, mereka tidak diperkenalkan dengan mekanisme game seperti yang diiklankan.
Keluhan lain muncul karena game tersebut memaksa pemainnya mengeluarkan banyak uang, membuat kemajuan akun mereka lebih cepat dan lebih tinggi daripada pemain lain. Istilah yang biasa digunakan sebagian besar pemain untuk menggambarkan aktivitas ini adalah bayar untuk menang.
Selain itu, banyak pelanggan yang mengeluh sulitnya membatalkan transaksi dalam game. Pengembalian dana juga memakan waktu, berbulan-bulan.
Sayangnya sistem gacha game ini tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Makanya, game ini memaksa pemainnya mengeluarkan uang hingga ribuan dolar untuk mendapatkan hasil yang bagus.
Belum lagi Hero Wars palsu yang menawarkan harga promosi diskon 80% hingga 90%. Bahkan, saat pemain membeli tidak ada diskon karena harganya tetap normal.
Vitalis McInturf Palicovic mengatakan dia akan mengajukan gugatan class action atas nama pemain yang memainkan Hero Wars. Mereka akan berusaha menebus kerusakan yang dilakukan pemainnya.
Sebagai tambahan informasi, detikINET mencoba game ini. Dari iklan yang terlihat di internet, Hero Wars benar-benar menampilkan gameplay inti.
Pemain harus mampu memecahkan masalah yang berarti mengalahkan lawan berdasarkan nilai kekuatannya. Dengan demikian, pemain akan mendapatkan skor awal yang tidak jauh berbeda dengan lawan.
Setelah itu, setiap ada pemain yang berhasil mengalahkan Anda, maka otomatis poin musuh akan terakumulasi pada karakter yang Anda gunakan. Gameplaynya terus berlanjut hingga Anda berhasil mengalahkan boss atau lawan dengan skor tertinggi.
Jadi saat detikINET bereksperimen live, gaya permainan itu ada di mode gate. Namun visual yang disajikan tidak sesuai dengan yang diiklankan.
Iklan tersebut menampilkan permainan keren yang diisi dengan potongan adegan sinematik. Namun praktik permainannya tidak seperti itu.
DetikINET juga merasa gameplay utamanya adalah mode campaign, bukan mode gate yang diiklankan. Namun belum diketahui apakah mode gate ini sudah ada sejak peluncuran Hero Wars atau baru diperkenalkan beberapa bulan terakhir.
Namun, faktanya Hero Wars sukses berdasarkan jumlah pemainnya. Merujuk data Google Play Store, game tersebut telah diunduh lebih dari 100 juta pemain. Tonton video “Game Concord akan dihentikan, padahal baru dirilis 2 minggu lalu” (hps/fay)