Jakarta –
Ikatan Alumni Fakultas Manajemen (IKA PPM) PPM bertemu dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (ICB). Agenda ini bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama kedua pihak.
Pertemuan tersebut dilakukan antara Ketua IKA PPM David Chandravan dan Wakil Menteri Investasi (Wamen)/BKPM Juliot Tanjung, serta beberapa anggota IKA PPM dan kementerian lain.
Tujuan kunjungan ini adalah untuk menjajaki kemungkinan kerja sama berkelanjutan antara IKA PPM dan Kementerian Investasi/BKPM, serta memberikan wawasan tentang pentingnya investasi dalam mendongkrak perekonomian nasional, kata David dalam keterangan tertulisnya. pada hari Selasa. (3.9.2024).
Dalam pertemuan tersebut, IKA PPM memaparkan program kerjanya. Pertama, integrasi sistem pengelolaan informasi IKA PPM, lalu Blue Fest yang merupakan ajang hiburan ikonik Alumni PPM. Lalu ada program tanggung jawab sosial seperti beasiswa, dan terakhir ada program Alumni to Alumni.
“Melaksanakan pendampingan alumni. Alumni mempunyai sumber daya berupa ilmu, modal dan jaringan untuk membantu alumni lainnya,” kata David.
Program ini terdiri dari kegiatan membangun jaringan alumni antar sesama wirausaha untuk berkolaborasi di sisi bisnis. Kemudian dari segi karir diberikan pelatihan dan pendampingan profesional untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Terakhir, di bidang pendidikan tinggi, pelatihan dan pendampingan diberikan kepada alumni untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
July menambahkan, pihaknya akan memprioritaskan perbaikan kondisi iklim investasi Indonesia melalui konsolidasi intensif dengan kementerian/lembaga (KL) terkait. Langkah tersebut dilakukan dengan menyempurnakan Sistem Perizinan Berusaha Online (OSS) Single Submission yang terintegrasi secara elektronik.
Hal ini juga secara kumulatif ditopang oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 yang mencapai 5,31% dan dapat dipertahankan pada tahun 2023 sebesar 5,05%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2024 tercatat sebesar 5,11% year-on-year (YoY/YoY).
Menurut Juliot, investasi dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru sehingga diharapkan pendapatan masyarakat juga meningkat. Hal ini juga akan memberikan multiplier effect dalam memperkuat daya beli masyarakat.
“Target investasi Negara Republik Indonesia (RI) pada tahun 2024 sebesar Rp1,650 triliun. Kami berharap bisa terlaksana,” kata Juliot.
Untuk mendorong perbaikan iklim investasi, Kementerian Investasi/BKPM telah menawarkan serangkaian layanan kepada investor, termasuk promosi untuk meyakinkan mereka bahwa Indonesia adalah surga investasi.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap pelayanan perizinan, pengawasan financial close, pengawasan investor dari awal sampai akhir dalam melakukan investasinya, dan pengawasan tahap produksi.
Lihat juga video: Kementerian Investasi/BKPM luncurkan fungsi kemitraan dalam sistem OSS
(shc/kil)