Jakarta –
Cara mengeringkan ASI dengan menjadikannya bubuk atau membekukannya belakangan menjadi perbincangan publik di media sosial. Proses pembuatan ASI yang dikenal dengan teknik liofilisasi ini dilakukan guna memperpanjang umur simpan ASI dari yang semula enam bulan di lemari es menjadi tiga tahun.
Menyikapi virus ini, Ketua Kelompok Kerja Ibu Perah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp.A (K), mengatakan cara mengeringkan ASI yang diolah menjadi bubuk belum teruji. lebih lanjut mengenai manfaat dan akibat. Menggunakan suhu tinggi saat pengeringan untuk menghilangkan air, pembekuan mempengaruhi mutu dan kualitas ASI.
Tanpa bukti penelitian yang memadai, belum jelas apakah ASI beku memiliki rasio yang tepat antara protein, lemak, karbohidrat sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi, serta zat aktif yang melindungi anak dari penyakit serta tumbuh kembangnya. . ,” kata Dr. Naomi dalam siaran persnya, Kamis (8 Agustus 2024).
Pengeringan beku ini melibatkan pembekuan ASI pada suhu tinggi -50 Celcius selama 3-5 jam, kemudian ASI kering diubah menjadi susu bubuk dengan metode pengenceran, selama dua hari mengeluarkan air langsung dari bentuk padatnya. (es) dalam gas (uap air) yang tidak mengandung air.
Biasanya 1 liter ASI menghasilkan sekitar 140 gram susu bubuk.
Sementara itu, pendinginan ASI yang sering dilakukan di rumah telah diketahui menyebabkan perubahan fisik pada komponen utama ASI, seperti pecahnya selaput butiran lemak dan perubahan kasein. misel, penurunan pembentukan zat bioaktif protein dengan lamanya penyimpanan di freezer.
Metode pengeringan beku juga tidak melalui proses pasteurisasi yang bertujuan untuk menghancurkan bakteri berbahaya. Dalam hal ini, pasteurisasi sengaja dihindari untuk menjaga probiotik penting yang ada dalam ASI. Oleh karena itu, risiko infeksi tetap menjadi ancaman, apalagi jika membandingkan penambahan air pada susu bubuk kering sebelum bayi habis.
“Menyusui dan minum susu pada anak memang terasa melelahkan, dan wajar saja jika para ibu ingin mencari cara mudah agar anaknya tetap mendapat ASI. Menyusui langsung dari payudara ibu sangat dianjurkan agar dekat dengan ASI dan ASI. bukan sekedar memberikan ASI,” tegas dr Naomi.
Tonton video “IDAI jelaskan asyiknya membuat susu bubuk” (kna/kna)