Jakarta –

Ibu hamil suka terbang, apalagi kala dua, jika tidak ada masalah. Namun, untuk penerbangan jarak jauh, dokter memperingatkan potensi masalah.

“Kami menyebutnya DVT atau Deep Vein Thrombosis. Ini merupakan bentuk penggumpalan darah di pembuluh darah vena, terutama pada ibu hamil di bagian tungkai bawah,” kata dr Andika Widyatama, dokter spesialis onkologi dan ginekologi dari Mayapada Hospital, Jakarta Selatan.

Kemungkinan besar perjalanannya memakan waktu lebih dari 4 jam, jelasnya saat berbincang dengan detikcom, Minggu (16/9/2024).

Menurut dr Andika, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti memilih tempat duduk yang berada di lorong atau di pinggir area, agar bisa bergerak dan melakukan peregangan setiap 30 menit sekali. Jika tidak, memakai kaus kaki bisa mengurangi masalah ini.

“Gunakan kaos kaki khusus ibu hamil, untuk digunakan saat berpergian. Pakailah sepatu yang nyaman,” saran dr Andika.

Menurut dr Andika, kurang baik melakukan perjalanan dengan pesawat saat kehamilan trimester pertama karena kondisinya masih rentan mual. Selain itu, pada masa kehamilan ini, ibu hamil sering kali mengalami nyeri seperti mual.

Saat ini, di bulan ketiga kehamilan, bepergian dengan pesawat juga tidak dianjurkan karena berisiko melahirkan bayi prematur. Tonton video “Ibu Hamil Aman di Pesawat Trimester ke-2” (atas/atas)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *