Jakarta –
Dealer di Amerika Serikat menggugat Hyundai setelah diduga memalsukan data penjualan kendaraan listrik. Jumlah penjualan mobil listrik ditengarai meningkat.
Penjualan mobil listrik tidak hanya turun di Indonesia. Penjualan kendaraan listrik juga melambat di Amerika Serikat. Hyundai menjadi salah satu pabrikan yang mengalami hal tersebut. Kabarnya, dealer mobil Hyundai di Negeri Paman Sam ‘menangis’ karena tak laku.
Carscoops melaporkan bahwa Hyundai telah digugat. Hyundai disinyalir telah bekerja sama dengan beberapa diler untuk meningkatkan jumlah penjualan. Gugatan dalam kasus ini disertai dengan beberapa tuntutan serius. Kasus ini diajukan ke pengadilan federal di Chicago.
Gugatan tersebut menuduh bahwa Hyundai memaksa dealer untuk menyalahgunakan kode produk untuk kendaraan ‘pinjaman’. Dealer kemudian akan membatalkan kode tersebut saat mobil terjual. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan penjualan baik di dalam negeri maupun internasional.
Dealer yang mengikuti skema ini akan mendapatkan reward dari Hyundai berupa diskon pembelian mobil, bonus lebih banyak, bahkan insentif tunai. Namun, beberapa pengusaha membawa masalah tersebut ke pengadilan dan membawanya ke pengadilan. Pengusaha itu memberikan bukti berupa rekaman percakapan telepon.
Laporan tersebut mengatakan bahwa salah satu manajer penjualan regional menyebut ‘masa sulit memerlukan tindakan putus asa… kita harus menghubungi media dan masyarakat Korea’. Manajer yang sama juga mengatakan bahwa kendaraan listrik cocok untuk skema ini karena kodenya cocok untuk mereka.
Dealer yang dimaksud adalah bagian dari grup impor Napoleon Aurora. Sebelumnya, pengecer tersebut memenangkan kasus melawan Chrysler setelah mengajukan gugatan dengan tuduhan konspirasi untuk meningkatkan angka penjualan pada tahun 2019.
Kini, Hyundai dikabarkan tengah menyelidiki kasus tersebut dan belum mengonfirmasi adanya pemalsuan data penjualan. Hyundai juga menolak mengomentari situasi AS. Tonton video “Tes Hyundai Stargazer X: Menang dalam kemewahan dan kecanggihan!”