Jakarta –

Video Aliya Negeri (MAN), seorang guru madrasah dan siswi di bawah umurnya asal Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, viral di media sosial. Meskipun banyak warganet yang menuduh video tersebut sebagai “penganiayaan terhadap anak-anak”, ada pula yang percaya bahwa itu adalah hubungan “konsensual”.

Psikolog Anastasia Sari Davy menilai label “konsensual” tidak tepat dalam konteks hubungan romantis antara orang dewasa dan anak di bawah umur. Ia mengatakan, orang dewasa dan anak-anak memiliki pemahaman yang berbeda mengenai persetujuan.

Sari mengatakan, secara biologis perkembangan otak remaja tidak sama dengan orang dewasa. Mereka juga diyakini kurang memiliki kapasitas psikologis dan pengalaman untuk membuat keputusan yang matang.

Situasi ini pada akhirnya membuat anak di bawah umur dianggap tidak mampu memberikan persetujuan yang layak.

“Dari segi pengalaman, kemampuan berpikir holistik, mengintegrasikan berbagai faktor, dan menarik kesimpulan berbeda antara orang dewasa dan anak-anak,” kata Sari kepada detikcom, 30/30/2024.

Ia kemudian mencontohkan orang dewasa membutuhkan waktu lama untuk mempertimbangkan sebelum memberikan persetujuan. Pertimbangan ini dapat mencakup keuntungan, kerugian, risiko, masa depan, dan dampak potensial.

Pada saat yang sama, pertimbangan persetujuan anak akan lebih sederhana dan singkat. Hal ini membuat anak berisiko ditipu oleh oknum orang dewasa.

Hal ini belum termasuk dominasi dan pengaruh orang dewasa yang memiliki kekuasaan lebih besar untuk memanipulasi anak di bawah umur.

“Sebaliknya, dengan anak-anak, sangat mudah untuk menyetujuinya. Misalnya, orang ini baik padaku, apa yang dia lakukan dengan baik, siapa dia, dan kemudian semuanya berakhir. Biasanya pendek atau terbatas pada banyak hal. itu adalah aspek sederhana yang masih beresiko,” tandasnya.

Menurut Sari, “perawatan anak” berbahaya bagi anak. Beberapa dampak yang ditimbulkan adalah: Resiko menjadi korban pelecehan seksual Resiko menjadi korban kekerasan Rentan terhadap kebingungan. Risiko kerusakan jangka panjang. Tonton video “Dampak Pelecehan Seksual pada Korban” (avk/up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *