Palembang –

Celebgram Palembang, Icha Atazen terkejut setelah berjalan 2 monyet bayi di mal. DKPP Sumatra Selatan bahkan telah meminta untuk melepaskan monyet di alam liar.

Icha Atazen menjadi viral setelah membawa dua monyet peliharaannya ke mal India. Penjaga keamanan mal mengusirnya. Menurut aturan, para tamu tidak diizinkan membawa hewan peliharaan ke mal.

Kemudian Icha membuat video pertahanan. Dia menyebut dirinya korban. Alih -alih dipertahankan oleh netizen, ia bahkan lebih banyak video viral mengkritiknya.

Netizen juga bertanya apakah monyet bisa disimpan seperti kucing atau anjing. Kepala Departemen Keamanan Pangan dan Ternak (DKPP) Sumatra Utara juga berbicara Ruzuan Efendi.

Dia mengatakan monyet itu bukan hewan yang dilindungi. Namun, yang terbaik adalah jika penghuni tidak perlu menjaga monyet di rumah.

“Lebih disukai bahwa hewan dengan habitat alami tidak boleh diangkat sehingga mereka dapat hidup di alam dan koloni mereka,” katanya, Jumat (17/1/2025).

Menurut Ruzuan, melindungi monyet itu sama dengan menghilangkan hak atas kehidupan hewan. Dia terpisah dari kelompoknya. Jika disimpan, monyet harus dikunci dan diikat ke rumah atau rantai.

“Itu seperti monyet yang diposting, hewan -hewan itu dieksploitasi oleh monyet. Yah, itu sama dengan kehati -hatian monyet meskipun dikatakan diberi makan dan dirawat,” katanya.

Ruzuan juga memohon kepada pemilik monyet untuk melepaskan hewan itu. Selain itu, buat monyet pergi ke tempat tinggal alami untuk mengidentifikasi kelompok.

“Tidak ada aturan atau undang -undang yang melarang hak asuh monyet. Tetapi disarankan agar hewan yang dibawa ke mal dilepaskan,” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa DKPP atau polisi dapat memberikan nasihat untuk melepaskan monyet itu. Karena monyet bukan hewan yang dilindungi.

“Dan kami hanya akan memantau karena kami tidak secara langsung mengambil monyet karena itu bukan hewan yang dilindungi,” katanya.

——-

Artikel ini telah diterbitkan di Detics. Tonton video “Video: Kronologi Lampung Selebriti Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Mulai dari keinginan untuk bertemu anak -anak” (WSW/WSW)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *