Jakarta –

Netizen di media sosial heboh atas pernyataan Perdana Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi tentang korban game online (Judol) yang merupakan penerima bantuan sosial (BANSOS).

Kabar pengumuman Muhadjir pun dibagikan di media sosial X (dulu Twitter) oleh beberapa media berita, salah satunya @txtdrimedia. Hingga tulisan ini dibuat, Jumat (14/6/2024), koleksi tersebut telah dilihat 1,1 juta orang dan mendapat 1.265 tanggapan.

Koleksi ini mendapat reaksi berbeda dari netizen. Hanya sedikit orang yang mengkritiknya tidak menanggapi. Pasalnya, langkah ini dinilai bisa mendukung perkembangan perjudian online (judol) di Tanah Air.

“Ada uang bansos untuk berjudi lagi, lalu bansos lagi diterima. Secara tidak langsung, pemerintah Wakandan membayar untuk bermain judoll,” demikian bunyi komentar akun @sbm**** di koleksi tersebut.

“Menang dapat uang, kalah dapat kesejahteraan sosial. Pemerintahan kita baik, betul 😋,” demikian bunyi komentar akun @the****.

“Sayangku, sistem pemerintahan seperti apa ini yang mendukung judol, tidak, masih banyak masyarakat yang belum memiliki judol dan sangat membutuhkan bansos,” demikian bunyi keterangan akun @bib****.

Banyak pula yang mengkritik leksikon ‘korban’ judol yang digunakan Muhadjir. Netizen menegaskan bahwa tidak ada korban dalam perjudian online.

“Korbannya mana? Kalau ada dan ambil keputusan, namanya penjahat. Aneh banget a****, blokir, ribet,” bunyi tulisan akun @cok**. * * .

Selain itu, hanya sedikit orang yang menanggapi ucapan Muhadjir dengan humor. Dalam hal ini, mereka tampak tergiur bermain judol dengan tujuan menerima bantuan sosial.

“Wah yuk kita gali lobang biar korban dapat pertolongan lagi 🙂,” demikian bunyi komentar akun @nab****.

“Wah, menang itu bagus biar dapat bansos,” bunyi salah satu komentar akun @ais****.

“Bodoh Tumpahan Judol, Mau Masuk Daftar Penerima Kesejahteraan Sosial 🙏. Kerja, bayar pajak, muak dengan penyaluran APBN sehingga masyarakat miskin tidak main Judol. Tak usah kerja, betul, miskin sekali masyarakat harus dapat Bansos 😤,” @ray*** * Baca komentar dari akun tersebut.

Sebagai tambahan informasi, Muhadjir sebelumnya mengatakan, sebagian besar korban perjudian online adalah masyarakat miskin. Pihaknya mengaku sudah banyak membantu warga miskin baru yang menjadi korban perjudian online.

Ia juga mengatakan, sebagian dari mereka sudah masuk dalam daftar penerima kesejahteraan sosial dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Program ini diamanatkan oleh Kementerian Sosial di bawah Kementerian Persatuan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

“Iya, banyak pengacara yang kami siapkan untuk korban perjudian online. Misalnya saja kami tempatkan di DTKS sebagai penerima bansos,” kata Muhadjir saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis. (13/6)

Timnya juga meminta Kemensos memberikan pembinaan terhadap korban perjudian online yang menghadapi permasalahan psikologis.

“Selanjutnya kami akan meminta Kementerian Sosial untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada mereka yang mengalami gangguan jiwa,” kata Muhadjir (shc/kil).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *