Jakarta –
Isu roti Aoka mengandung bahan pengawet berbahaya sempat membuat heboh masyarakat. Ada opini buruk kenapa roti yang harganya Rp 2.000 ini bisa bertahan berbulan-bulan.
Menteri Koperasi dan UKM (Mancop UKM) Taten Masduki mengatakan, harga dan kualitas membuat UMKM lokal kesulitan bersaing dengan roti yang dihasilkan. Menurutnya, teknologi menjadi kunci utama berkembangnya inovasi dan produk.
“Karena teknologinya bagus, produknya terbaik, tentu toko roti lokal kalah bersaing, sehingga industri harus meningkatkan teknologi produksinya,” kata Teten saat ditemui, Rabu (24/7) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan/ 2024).
Ia menilai, pemerintah juga harus memberikan perhatian besar terhadap kebijakan penanaman modal asing yang masuk ke unit-unit usaha Tanah Air. Dalam kasus ini, pabrik roti Aoka, PT Indonesia Bakery Family (IBF), disebut-sebut ada kaitannya dengan investor China.
Di sisi lain, roti Aoka yang diterpa isu mengandung bahan pengawet kosmetik yakni natrium dehidroasetat, menurut Teten, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan. Camanque).
“Ini urusan BPOM, ini Kementerian Kesehatan. Saya tidak punya wewenang. Kenapa boleh (disiarkan) kalau masih ada masalah seperti itu? Tapi bisa juga dibawa ke pelanggan lab, misalnya. Misalnya untuk mengecek benar atau tidak itu gerakan konsumen, YLKI harus bekerja,” ujarnya.
Taten mengatakan Kementerian UMKM sendiri fokus pada perlindungan dan kebutuhan UMKM. Diharapkan modal asing yang masuk ke dalam negeri dan produk luar negeri kedepannya akan lebih diperhatikan terutama oleh pemerintahan selanjutnya.
Sebagai tambahan informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) melakukan pengujian ulang terhadap produk Roti Aoka yang kedapatan diduga mengandung bahan pengawet berbahaya, natrium dihidroasetat atau natrium dihidroasetat pada produk tersebut.
Dikutip dari detikHealth, Hasil uji BPOM terhadap beberapa sampel yang diambil pada 28 Juni menunjukkan bahan tersebut tidak teridentifikasi pada produk roti Aoka. Hal ini terkait dengan pemeriksaan langsung ke area produksi terkait pada 1 Juli 2024. BPOM menyatakan tidak terdeteksi adanya natrium dihidroasetat di fasilitas produksi Aoka.
Tonton Video ‘Penjelasan Lengkap BPOM tentang Hasil Uji Lab Roti Okka dan Okko’:
(shc/rd)