Jakarta –

Kanal Banjir Timur (BKT) di Duren Sawit, Jakarta Timur biasanya merupakan kawasan sungai di Jakarta. Banyak pepohonan tinggi di sekitar jalan sehingga cuacanya teduh, namun lalu lintas banyak yang hilir mudik.

Biasanya tempat ini digunakan orang-orang sekedar untuk beristirahat, bersantai atau berolahraga. Namun belakangan ini ada kejadian di BKT yang merugikan banyak orang.

Beberapa anak muda asyik bernyanyi di depan ponselnya, tak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Perlengkapan yang dibawa anak muda sangat lengkap. Mereka biasanya membawa mikrofon, tripod, headphone, kartu suara, dan lainnya.

Anak-anak muda ini bekerja secara langsung di platform TikTok. Mereka seolah menjadikan BKT sebagai panggung atau tempat beraksinya.

Yamo Zega adalah salah satu live presenter yang memulai dan menghidupkan BKT sebagai platform acara. Pria dengan akun TikTok @yamozegaa2 menuturkan, alasan memilih BKT karena memiliki keteduhan dan tampilan yang bagus.

“Kalau ditanya kenapa pilih BKT, karena sejuk. Banyak pepohonan, kalau dilihat dari kamera pemandangannya juga bagus,” kata detikcom saat bertugas di BKT, Jakarta Timur, Rabu (25). /9/2024).

Sebelumnya, Yamo mengaku sempat merantau. Ia pernah melakukan siaran langsung di HI Rundabout, Kota Tua dan Danau Sunter. “Ini tempat terakhir di sini. Ya, pilihan terakhir. Di sini enak, asik,” ujarnya.

Yamo mengaku tak begitu ingat kapan mulai bermain TikTok. Namun, dia yakin dia memulainya satu setengah tahun yang lalu. Ia pun mengaku mulai melakukan siaran di BKT sekitar satu setengah tahun lalu.

“Saya (saya) tidak tahu, kalau masih ada orang yang hidup di sini, saya tidak tahu. Setahu saya, saya baru pertama kali ke sini. Setahu saya,” ujarnya. .

Mereka streaming langsung di BKT setiap hari. Biasanya dimulai pukul 07.00 WIB hingga 11.00 WIB. Namun, hal ini juga belum pasti. Jika suasana hatimu sedang bagus, Yamo bisa hidup sampai siang hari.

Sebelum beraksi, Yamo biasanya melakukan persiapan pada malam hari. Mengisi daya kartu suara, ponsel, dan power bank hingga penuh. “Harusnya punya dua ponsel, satu untuk karaoke, nonton YouTube. Satu untuk streaming,” imbuhnya.

Pemeran live lainnya, Edo Wardo, mengaku baru sebulan bergabung di BKT. Tadi mereka berkeliling dan menyuruh saya menginap karena melihat BKT sedang sibuk dengan live streamer.

“Disini adem dan jauh dari ganggu sembarang orang, soalnya ini bukan jalan umum, tapi lintasan lari. Aku tinggal di tempat lain, biasanya di pinggir jalan, banyak orang yang lalu lalang. Artinya aku” Aku takut mengganggumu, jadi aman di sini,” katanya.

Dapat dikatakan bahwa peristiwa Edo penuh dengan perjuangan bagi siklus hidup BKT itu sendiri. Pria berambut gondrong itu seharusnya meninggalkan kediamannya di Cileungsi sekitar pukul 06.00 WIB. Butuh dua jam untuk mencapai BKT.

“Di sini jam 8, biasanya mereka menginap di sini 3-4 jam,” kata pria dengan akun TikTok @edwardbaru.

Sementara itu, Dee Yuliani, salah satu artis wanita BKT, mengaku mulai bermain TikTok sejak tahun lalu. Namun pada awalnya ia lebih banyak berpindah-pindah dan tinggal di rumah.

Ia memutuskan untuk mengikuti live tour di BKT karena tempat ini memiliki pemandangan yang bagus. Selain itu, keputusannya bergabung dengan BKT juga terinspirasi dari temannya Yamo yang pernah nongkrong di BKT.

“Tampilan BKT-nya bagus kalau di kamera, bagus banget kalau kita live. Keren juga kalau di background,” ucapnya.

Dia mengaku mulai bekerja di BKT sejak bulan lalu. Beberapa hari kemudian, live streaming di BKT menjadi viral. Viralnya BKT yang menjadi pusat tayangan live telah mempengaruhi penonton dan pengikut pemilik akun @baby_dy26.

“Biasanya kalau saya di rumah, misalnya, yang nonton sekitar 800-an. Sekarang sampai seribu. Naik 10 ribu, bisa 11 ribu. Naik banget. Jadi saya tidak tahu bagaimana caranya. itu mungkin dengan penggemar (acd/rrd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *