Jakarta –

Sakit kepala merupakan gejala dari beberapa masalah kesehatan. Salah satunya adalah flu yang membuat kepala terasa berdenyut-denyut.

Namun, Anda perlu mewaspadai penyebab dan kapan sakit kepala itu muncul. Karena sakit kepala bisa menjadi gejala dari kondisi medis mendasar yang lebih serius.

“Kebanyakan sakit kepala bagian depan tidak serius dan cenderung disebabkan oleh ketegangan, migrain, sinusitis, ketegangan mata, atau berhubungan dengan postur tubuh,” jelas Dr Jeff Foster, dari H3 Health.

“Tetapi dengan semua kondisi medis, selalu ada lebih banyak kondisi yang harus diwaspadai, seperti arteritis temporal, suatu kondisi peradangan pada arteri temporal yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati, atau lesi yang menempati ruang seperti tumor otak,” lanjutnya. , seperti dikutip The Sun.

Dr Foster mengatakan sakit kepala di bagian belakang kepala bisa disebabkan oleh kondisi ringan. Misalnya migrain, ketegangan pada leher dan postur tubuh, serta berhenti mengonsumsi kafein.

Namun, nyeri di kepala bagian belakang bisa disebabkan oleh penyebab yang lebih serius.

Sama seperti sakit kepala frontal, selalu ada kemungkinan penyebab yang lebih serius seperti perubahan tekanan darah ke otak, hemorrhagi (perdarahan), stroke, pecahnya aneurisma atau tumor, tambahnya.

Dr Foster mengatakan sebagian besar sakit kepala bisa berlangsung selama beberapa hari. Namun jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

“Setiap kali kita mengalami sakit kepala, selalu ada kekhawatiran bahwa itu bisa jadi merupakan tumor otak,” kata Dr Foster.

“Tetapi waktu dan lokasi sakit kepala hanyalah salah satu bagian dari teka-teki yang lebih besar,” tambahnya.

Terkait tumor otak, Dr Foster menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari lokasi sakit kepala, durasinya, pola sakit kepala, hingga waktu kemunculannya.

Ada beberapa gejala tumor otak yang harus dirasakan seperti lemas, perubahan fungsi, kesemutan, dan gangguan penglihatan. Meski demikian, tumor otak masih sangat jarang terjadi.

“Tumor otak dianggap sangat langka, kurang dari 1 persen populasi terdiagnosis mengidapnya,” kata Dr Foster.

“Kejadian tertinggi terjadi pada usia di atas 80 tahun, dan tingkat kelangsungan hidup lima tahun tumor jinak adalah 92 persen,” tutupnya. Tonton video “Kenali berbagai faktor penyebab migrain” (sao/suc)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *