Jakarta –
Pan Xiaoting, seorang pendaki Tiongkok berusia 24 tahun yang berspesialisasi dalam mukbang, meninggal karena overdosis selama siaran langsung.
Menurut situs berita Sohu di Tiongkok, otopsi mengungkapkan bahwa perutnya rusak parah dan penuh dengan makanan yang tidak tercerna. Penyebab kematiannya adalah makan berlebihan. Sebelum meninggal, Pan hidup tanpa henti selama 10 jam.
Pan Xiaoting dulunya bekerja sebagai pelayan, tetapi setelah melihat aliran mukbang yang sukses menghasilkan uang dan menerima hadiah dari penggemarnya dengan memakan banyak makanan, dia memutuskan untuk mencobanya. Mukbang adalah tempat yang sangat kompetitif, sehingga Pan mengalami awal yang sulit karena ia kesulitan membangun pengikut, namun segalanya mulai membaik ketika ia mulai menambah jumlah makanan yang ia makan.
Pada awalnya, wanita muda ini melakukan mukbang sebagai pekerjaan sampingan, namun seiring dengan semakin banyaknya orang yang melihatnya, dia mulai melihatnya sebagai sebuah karir yang memungkinkan. Pan akhirnya berhenti dari pekerjaannya dan orang tuanya khawatir dan tidak menyetujui apa yang dia lakukan, jadi dia menggunakan rumah itu sebagai studio untuk genre mukbang.
Semakin banyak orang menonton aliran mukbangnya, Pan Xiaoting semakin memperhatikan kesehatannya. Ia memikat penonton namun hadir dengan segala macam tantangan ekstrem yang berdampak buruk pada tubuhnya.
Orang tuanya selalu memperingatkannya tentang bahaya makan terlalu banyak, namun dia selalu menjawab, “Jangan khawatir, saya bisa mengatasinya,” dengan senyuman di wajahnya.
Pan Xiaoting tidak pernah menjadi gadis tertipis, namun selama karir streaming mukbangnya, berat badannya mencapai 300 kilogram. Dia tidak mengkhawatirkan hal itu, malah dia terus mengisi wajahnya dengan makanan. Suatu saat, dia dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis menderita pendarahan dari perutnya. Kondisinya dirawat dan kemudian dipulangkan, dan hal pertama yang dilakukan Pan adalah kembali ke aliran mukbangnya. Tonton video “Populasi China Menurun, Kenapa Masyarakat Tak Mau Punya Anak?” ” (kna/naf)