Jakarta –
Balapan motor terbesar di dunia, MotoGP Mandalika 2024, menyebabkan kenaikan tarif kamar hotel. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyetujui peninjauan tersebut.
Pada saat peluncuran balap motor tersebut, banyak permasalahan yang muncul seperti biaya akomodasi yang mahal, tiket yang tidak terjual, dan biaya akomodasi yang mahal.
Menanggapi hal tersebut, Spesialis Senior Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Aditya Thamar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya mengatakan, permasalahan tersebut masih dalam kajian pihaknya karena menyangkut banyak aspek, sehingga belum bisa. memproduksinya. Detail.
“Sekarang masalahnya di mana, tapi sekarang soal pajak gabungan dan pajak impor sudah dikurangi, besaran pajaknya masih sama, tapi ada pajak penumpang, pajak pembelian, bahkan rata-rata pajak impor suku cadang. itu, kan?
Diketahui, biaya penyelenggaraan acara tersebut sebesar 231,29 miliar naira yang belum ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain persoalan pengumpulan uang, hal lain yang menghambat dunia motorsport adalah tiket yang belum terjual habis.
Kabar terganjalnya penjualan tiket MotoGP 2024 akibat mahalnya akomodasi lokal membuat penonton MotoGP Mandalika 2024 berpikir dua kali untuk membeli tiket tersebut.
Nia kembali mengatakan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan pihak lain untuk mencari mediasi dan solusi secepatnya agar pertemuan bisa berjalan damai. Tentunya juga berdampak pada pariwisata dan perkembangan perekonomian daerah.
“Nanti kita tindak lanjuti dengan melihat penjual tiket InJourney dan tantangannya di mana pun kalau ada event pasti harga hotelnya naik. Tapi mudah-mudahan kita akan meninjau PHRI untuk melihat berapa banyak hotel yang hilang. naik,” katanya. niya
“Karena acaranya kita selenggarakan di tempat yang juga berdampak pada perekonomian lokal, untuk mempromosikan brand destinasi itu sendiri. Makanya Mandalika menjadi salah satu dari lima destinasi yang tidak hanya fokus pada destinasinya saja,” kata Nia.
Sebelumnya, Salan M. Saleh, Ketua Badan Pengembangan Pariwisata Provinsi (BPPD) Nusa Tenggara Barat, mengatakan permasalahan mahalnya tempat tinggal sangat mempengaruhi keinginan penonton di kawasan Mandalika untuk menyaksikan balapan MotoGP.
Tentu ini berdampak besar sehingga menurunkan keinginan (penonton) untuk ke Mandalika, ujarnya kepada detikBali. Harga rumah masih naik di wilayah sekitar Mandalika dan sebagian Mataram video “Juara MotoGP Aragon Max: Saya sudah banyak berkorban” (wsw/wsw)