Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanen gandum utama di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini menurutnya panen jagung sudah dilakukan di banyak daerah, artinya Indonesia surplus.
Menurut dia, saat ini harga jagung mengalami penurunan karena melimpahnya pasokan akibat panen raya di berbagai daerah. Harga gandum yang tadinya 7.000 dollar AS per kilo, kini menjadi 4.200 dollar AS per kilo.
“Semua sedang panen, jadi yang terjadi harganya turun karena kelebihan pasokan. Dulu harganya Rp 7.000, sekarang turun menjadi Rp 4.200,” kata Jokowi usai meninjau panen gandum moro, Kamis (2/5/2021). 2024). ).
Menurut dia, penurunan harga jagung secara signifikan bisa menjadi kabar buruk bagi petani. Peternak ayam diuntungkan karena harga pakan yang umumnya berbahan dasar jagung lebih murah, otomatis harga ayam dan telur juga bisa diturunkan.
“Ini bagus untuk peternak, tapi tidak untuk petani, wah menjaga keseimbangan sepertinya tidak mudah,” kata Jokowi.
Selain itu, Pak Jokowi juga menyampaikan agar seluruh petani jagung harus meningkatkan efisiensi, salah satunya adalah mencari bibit yang lebih baik. Dikatakannya, ada benih Tangguh yang mampu menghasilkan hingga 7-8 ton, dan ada juga benih Bisi yang mampu menghasilkan hingga 7-9 ton.
Masalahnya, banyak petani yang panennya kurang dari 5 ton. Ketika harga jagung turun hingga Rp 4.200 per kilo seperti ini, menurutnya keuntungan yang didapat petani sangat moderat.
Kata Pak Jokowi, “Masalahnya kurang dari 5 ton. (benda/gambar)