Jakarta –

Harga gabah kering di tingkat pabrik di Lebak. Provinsi Banten meningkat dalam dua bulan terakhir Harga Gabah naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.500 per kilogram.

Kenaikan harga gabah mengakibatkan kenaikan harga beras di pasaran.

“Kami terus memproduksi beras dari padi kering (GKS) dari petani,” kata Bambang (55), pemilik pabrik di Warangunung Lebak, dilansir Antara, Minggu (21/7/2024).

Benih yang diperoleh petani di Kabupaten Lebak disimpan di gudang dan dijemur untuk digunakan dalam produksi padi. Kenaikan harga gabah tersebut disebabkan oleh kenaikan harga beras di pasaran hingga harga eceran maksimum (HET) sebesar Rp 12.500 per kilogram.

“Kami sendiri menyuplai beras dengan harga Rp12.500 per kilogram atau 30 ton per bulan ke pasar tradisional di Rangasbitung,” kata Bambang.

Ketua Kelompok Tani Sukabungah, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kecamatan Lebak, Kota Ruhiana, mengatakan, harga gabah kering simpanan dijual Rp 7.500 per kilogram setelah Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan harga gabah. Saat ini, kata dia, petani di Kabupaten Lebak belum memasuki masa panen raya. Oleh karena itu, harga gabah meningkat.

Pemilik pabrik memproduksi beras dari gabah kering yang disimpan pada panen Maret-April 2024. Sementara itu, permintaan pasar terhadap beras kemungkinan akan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan gabah pada tingkat penggilingan.

Ia mengatakan, saat ini beras medium KW 1 dijual Rp14.000 per kilogram, KW 2 Rp13.500 per kilogram, dan KW 3 Rp12.600 per kilogram.

“Sebagai seorang petani Kami senang jika harga gabah naik,” ujarnya (acd/rrd).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *