Jakarta –
Perekonomian global masih penuh ketidakpastian. Perekonomian dunia dibayangi oleh ketegangan geopolitik, melemahnya perekonomian Tiongkok, dan tingginya suku bunga di negara maju.
“Kalau kita lihat perekonomian global diperkirakan berada di bawah tren jangka panjang, dengan risiko penurunan. Tentu saja ketegangan geopolitik, fragmentasi geoekonomi, melemahnya perekonomian Tiongkok, menguatnya dolar AS, serta tingginya suku bunga di negara maju dan pengetatan fiskal di negara maju,” ujarnya, Senin (24 Juni 2024) dalam konferensi pers di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarta. .
Ia mengatakan, kondisi tersebut mendorong investor mencari safe haven seperti emas dan dolar AS.
Meningkatnya ketidakpastian, inflasi yang tinggi, dan turunnya ekspektasi suku bunga The Fed menyebabkan investor beralih ke aset safe-haven, emas dan dolar sehingga menyebabkan nilai tukar terdepresiasi, ujarnya.
Airlangga mengatakan, harga emas diperkirakan akan terus meningkat dan bisa menjadi peluang bagi Indonesia. Dia mengatakan, smelter tersebut akan berproduksi pada akhir tahun ini dan akan beroperasi 1-2 tahun ke depan.
“Harga emas diperkirakan akan terus naik dan Indonesia sebenarnya mempunyai peluang karena Indonesia memiliki kilang tembaga yang akan mulai berproduksi pada akhir tahun ini dan akan segera beroperasi dalam 1-2 hari ke depan,” ujarnya.
Sekadar informasi, smelter baru PT Freeport Indonesia di Gresik akan diresmikan pada pekan ini. Persiapan peresmian tersebut sedang dilakukan oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wena.
“Minggu depan (minggu ini) kita coba buka, pakai. Saya lihat semuanya, semuanya berfungsi, termasuk loader, conveyor, silver burner, desalination plant, oksigen, semuanya berfungsi, hanya untuk beberapa waktu ke depan. hari-harinya dia nyalakan tungkunya, panaskan ovennya dan semuanya tersambung jadi siap berangkat,” kata Tony dalam CNBC MINDialogue: Supply Chain Dynamics in Critical Minerals Geopolitik di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (20/6).
Selain itu, jika smelter ini menghasilkan produksi, Freeport bisa memproduksi 600 ribu ton katoda tembaga dan 50 ton emas logam mulia per tahun. (acd/gambar)