Jakarta –

Read More : Galiech Sayangkan Akhir Tahun Harusnya Liburan Malah Sibuk Urus Cerai Asri Welas

Kasus pembunuhan Dante disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Senin (12/8/2024). Sidang hari ini masih menyaksikan keterangan dari pengelola kolam (TKP) hingga dokter dan rumah sakit.

Total ada tiga orang saksi: Dr. N. Aniya dari RS Islam Pondok Kopi; Jajang Mulyana, perawat RS Islam Pondok Indah; Dan direktur utama Mulia Esta Kicana, Carlo Bran Polomas.

Saat keterangan Saksi Carlo dari kolam, juri menilai kolam saat itu tidak terpantau CCTV. Hal ini setelah Carlo menjelaskan bahwa CCTV aktif namun tidak ada yang mengontrol sepenuhnya.

“Kami tidak punya hak untuk memantau staf,” katanya. Kami fokus pada manajemen langsung. (Tidak ada pengawasan CCTV. Tidak ada yang mencurigakan di sini.) Bahkan tidak ada yang mencurigakan hanya dalam 2 menit? Makanya Saratono jadi bahasa penyesalan, kata Carlo.

“Jika ada pemeriksaan CCTV, hal ini tidak akan terjadi,” kata Ketua Hakim Emmanuel.

Carlo juga mengatakan bahwa penjaga pantai yang bertugas tidak mengetahui kejadian tersebut. Bahkan Yudas pun tidak ragu.

“Ada tiga penjaga yang bertugas dan mereka tidak melihat ada yang aneh dengan tuduhan terdakwa memperlakukan anak. Itu sama mudahnya. Sangat sedikit waktu bagi anak kecil untuk berenang di kolam dewasa. Anak-anak dibawa oleh pasangannya.

Hakim kemudian menyesalkan tidak adanya penjaga pantai di lokasi kejadian.

“Atau penjaga. Harusnya ada penjaganya. Kalau jarak 10 meter pun. Kalau ada penjaga, bisa fokus menonton orang dewasa berenang di kolam bersama dua anak,” kata hakim.

Hakim juga meminta pihak kolam renang untuk lebih memperhatikan keselamatan dan keamanan para tamunya.

Ia pun bercerita tentang asuransi yang diterima keluarga korban. Carlo Barron juga mengungkapkan, asuransi yang akan diterima keluarga Dante sebesar Rp 20 juta, seperti yang tertulis di tiket pool Pelum.

Pembayaran (tiket) Rp 35.000 (hari kerja) Rp 45.000 (akhir pekan) (Iya ada perjanjian kerjasama dengan asuransi untuk pool) Asuransi Rp 20 juta (diterima secara tidak sengaja. Meninggal di pool) ”lanjut Carlo Byrne.

Namun sayang keluarga Dante dan RS Islam Pandok Kopi tidak mengisi formulir asuransi sehingga keluarga Dante tidak mendapatkan asuransi sebesar Rp 20 juta.

“Ini formulirnya (belum diisi). Saat (Dante) dipindahkan ke RS Premier Jitnegra kami hilang kontak (dengan keluarga). Sejauh ini kami belum mendapat (asuransi keluarga Dante)” ujarnya.

Namun Carlo mengatakan Paul memberikan kompensasi kepada keluarga Dante. Saat itu, ada pesta biliar untuk merayakan kematian Dante.

“Saya sudah minta Pak Johan (Manajer Kolam Renang Palam) untuk membayar langsung ke keluarga sebesar Rp 10 juta,” kata Carlo.

Hakim langsung mengkritik pernyataan tersebut. Mereka justru mengatakan pihak pengelola kolam renang tersebut belum siap menghadapi bahaya yang terjadi di sana.

“Sangat disayangkan anak-anak korban tidak mendapatkan asuransi ini. Jaksa akan memeriksa asuransinya dulu, baru surat keterangan penjaga pantai. Kami melihat ada kekurangan persiapan dalam menjalankan tugasnya. Itu tugasnya. . Pengalaman Pelayanan Publik “Emmanuel Selesai. Saksikan Video “Kolam Renang Keluarga Tidak Mendanai Dante” (Gada/Gada)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *