Jakarta –

Sebuah gua di Kosta Rika dijuluki gua kematian karena sangat berbahaya dan menyimpan banyak teka-teki.

Di awal A24, Rabu (24/4/2024), Gua Kematian Kosta Rika, atau Cueva de la Muerte, menjadi keajaiban alam yang menarik banyak wisatawan. Karena di dalam gua tersebut terdapat rahasia yang masih belum dipahami oleh para ilmuwan.

Gua tersebut dinamakan Gua Kematian karena mengandung kombinasi gas mematikan yang kuat. Sehingga tidak mungkin untuk tinggal di sana.

Terletak di jantung hutan, tempat ini dekat dengan sungai yang disebut “lembu kuning”. Penduduk setempat menyebut gua tersebut sebagai misteri alam yang menakjubkan dan langka.

Bentuk gua ini tidak terlalu tinggi, namun dari kedalamannya muncul emisi karbon dioksida yang mematikan. Gas tersebut mencapai permukaan melalui patahan tektonik atau geologi yang disebut Patahan San Miguel.

Karbon dioksida berasal dari bahan organik yang terbentuk dari endapan mineral bawah tanah yang terkena suhu tekanan tinggi di magma bumi tanpa adanya oksigen. Selain itu, karbon dioksida juga umumnya dilepaskan akibat pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan. Karbon dioksida ini diperkirakan menjadi salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca.

Di gua kematian, gas di sana tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini dikatakan lebih padat dan berat dibandingkan udara. Jadi, ketika sampai ke permukaan, gas tersebut akan menggantikan udara dan menempati ruang di dasar gua.

Bahaya utama gas adalah sifat neurotoksiknya karena tidak mengandung oksigen. Sebab, makhluk hidup apa pun yang menghirupnya bisa mati seketika karena keracunan.

Karena ini merupakan fenomena yang sangat unik, diperkirakan akan banyak wisatawan yang berkunjung. Hal ini juga mengikuti perkembangan banyak hotel di sekitar San Carlos.

Gua tersebut dipagari dengan papan dan memiliki tanda peringatan yang berarti “Gua Kematian” dalam bahasa Spanyol dan Inggris.

Namun jangan khawatir, traveler bisa berangkat dengan sopir saat datang ke sini. Pemandu akan membawa obor dalam perjalanannya dan obor tersebut berguna untuk menandai daerah berbahaya. Saat Anda berada di area berbahaya, nyala obor akan mati secara otomatis.

Ini mungkin tampak seperti keajaiban, tetapi hal ini terjadi karena karbon dioksida sangat terkonsentrasi sehingga mengeluarkan oksigen, dan wisatawan juga akan menemukan lapisan asap karbon dioksida di lantai pintu masuk gua.

Di kawasan ini wisatawan dapat melihat binatang-binatang kecil dan mati seperti hewan pengerat, cacing dan makhluk hutan lainnya. Hewan-hewan mati begitu mereka memasuki gua. Hal serupa juga akan terjadi pada manusia. Makanya ada pagar dan pemandu. Tempat tanpa pemandu adalah jebakan maut.

Saksikan video “Wisata Desa Osing, Semangat Belajar Bersatu dengan Perempuan Banyuwangi” (wkn/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *