Jakarta –

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kinerja year-on-year (YoY) yang kuat pada kuartal ketiga (Q3) tahun 2024.

Berdasarkan keterangan resmi, GoTo meraih Group Adjusted EBITDA sebesar Rp 137 miliar pada Q3 2024 atau Juli-September, tertinggi yang pernah ada. GoTo mencatatkan kerugian EBITDA sebesar Rp 942 miliar dalam 3 bulan tahun lalu.

Sedangkan jika dihitung dalam 9 bulan hingga September, kerugian EBITDA GoTo yang disesuaikan hanya Rp 72 miliar, meningkat 98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kerugian EBITDA bursa sebesar Rp 3,75 triliun.

Manajemen GoTo menyatakan, kuatnya kinerja perusahaan didukung oleh pertumbuhan jumlah pengguna bulanan (Pengguna Interaktif/MTTU) di lingkungan GoTo yang tumbuh sebesar 21% dari tahun ke tahun.

“Hal ini menunjukkan perseroan berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan untuk tahun fiskal 2024 penuh,” kata manajemen GoTo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/10/2024).

Dari sisi sektor bisnis, GoTo saat ini mendukung dua perusahaan bisnis yaitu Financial Technology (Fintech) melalui bisnis GoTo Financial (GTF) dan On-Demand Services (ODS) melalui Gojek. Pada September 3, bisnis Fintech Goto melaporkan kerugian EBITDA sebesar Rp65 miliar, namun meningkat 83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kerugian EBITDA sebesar Rp388 miliar.

Sedangkan kerugian EBITDA penyesuaian bisnis fintech dalam 9 bulan sebesar Rp 481 miliar, meningkat 66% dibandingkan kerugian EBITDA penyesuaian sebelumnya sebesar Rp 1,41 triliun. Manajemen GoTo mengatakan bisnis fintech telah menunjukkan kemajuan signifikan dan mendorong pertumbuhan bisnis dan profitabilitas perusahaan.

Pendorong utama pendapatan adalah bisnis perkreditan, karena pada triwulan III 2024, nilai kredit konsumsi (non-performing loan) meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan tingkat kredit bermasalah (NPL).

“Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan bekerja dengan baik dengan beragam produk dan layanan yang tersedia di Grup, membantu pertumbuhan pengguna, sekaligus membuat investasi kredit menjadi lebih efisien dan tepat,” tulis pimpinan GoTo.

CEO GoTo Group Patrick Valujo mengatakan dengan perkembangan positif tersebut, timnya berharap sektor fintech dapat mencapai EBITDA yang disesuaikan pada kuartal tahun ini lebih awal dari panduan sebelumnya.

4. Kuartal yang bagus

Di sisi lain, segmen ODS Gojek mencatat pertumbuhan berurutan dan peningkatan margin yang signifikan, mencapai EBITDA Penyesuaian positif selama empat kuartal berturut-turut sejak kuartal keempat tahun 2023.

Gojek melaporkan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp156 miliar pada Q3 2024, pulih dari kerugian EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp48 miliar. Rp 458 miliar hilang.

“Seiring dengan pertumbuhan tenaga kerja dan semakin banyak produk yang ditujukan untuk pasar massal, pertumbuhan segmen premium juga meningkatkan pangsa dompet di kalangan pengguna kelas atas,” ujarnya.

Tonton videonya: Bos GOTO menjelaskan perkembangan integrasi Tokopedia dan TikTok

Tonton video “TikTok Store kembali di bawah Tokopedia” (prf/pemilik)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *