Jakarta –
Google Maps akan segera mengubah cara mengelola data riwayat lokasi pengguna di aplikasi Maps.
Fitur yang tadinya bernama Riwayat Lokasi, kini disebut Timeline, memungkinkan pengguna melihat lokasi yang pernah dikunjungi. Namun, Google dikabarkan menghapus data lokasi tersebut dengan tujuan meningkatkan privasi pengguna.
Namun, pengguna tetap dapat mengakses fitur riwayat lokasinya. Sebaliknya, data lokasi tidak lagi disimpan di server Google, melainkan disimpan secara lokal di memori penyimpanan perangkat pengguna, ponsel, dan tablet.
Msgstr “Fitur Timeline di Maps membantu Anda mengingat tempat-tempat yang pernah Anda kunjungi dan didukung oleh pengaturan yang disebut Riwayat Lokasi. Jika Anda adalah salah satu dari sedikit pengguna yang memilih untuk mengaktifkan Riwayat Lokasi (dinonaktifkan secara default), Anda Timeline langsung disimpan di perangkat Anda – memberi Anda kontrol lebih besar atas data Anda,” tulis Google di blognya.
Google juga menambahkan bahwa informasi lokasi bersifat pribadi. Google berkomitmen untuk memastikan data aman dan berada di bawah kendali pengguna.
“Ingat, Google Maps tidak menjual data Anda kepada siapa pun, termasuk pengiklan,” tambahnya.
Berdasarkan laporan The Guardian, seperti dilihat pada Selasa (11/6/2024), pengguna memiliki waktu hingga 1 Desember 2024 untuk menyimpan semua perjalanan lamanya sebelum datanya dihapus secara permanen dari server Google.
Pengguna masih dapat mencadangkan datanya jika khawatir kehilangan data atau menyinkronkan antar perangkat. Namun, langkah ini tidak dilakukan secara default.
Selain itu, Google Maps juga mengurangi jangka waktu default untuk menyimpan riwayat lokasi. Sekarang, aplikasi akan mulai menghapus riwayat lokasi hanya dalam waktu tiga bulan, turun dari standar sebelumnya yaitu satu setengah tahun.
*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri yang mengikuti Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di Detikcom. Tonton video “Google Menghapus Riwayat Lokasi Pengguna di Google Maps” (fay/fyk).