Jakarta –
Asosiasi Pengemudi Taksi Online (Ozol) di Jabodetabek hari ini menggelar aksi unjuk rasa dan berencana tidak menerima pesanan mobil. Ozol memprotes harga produk dan jasa pangan yang tidak diatur pemerintah sehingga berujung pada perang harga.
Terkait pekerjaan ini, Pimpinan Perusahaan Gojek Rozel Lavina mengeluhkan agar pekerjaan tersebut didistribusikan secara baik dan terencana. Menurutnya, pengemudi Gojek mampu menyampaikan pendapatnya melalui berbagai program komunikasi yang dimiliki perusahaan.
“Kami selalu terbuka terhadap pandangan mitra pengemudi aktif Gojek kami dan menuntut agar pandangan tersebut selalu ditanggapi secara adil dan terorganisir,” kata mereka dalam keterangan yang diterima, Jumat (19/8/2024).
Sebelumnya, Grab Indonesia juga buka suara soal rencana demo Ozol. General Manager Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan, pihaknya akan selalu menghormati hak sesama pengemudi untuk menyampaikan pendapat.
Menurutnya, Grab juga menyediakan wadah bagi para mitra untuk menyampaikan ide dan pendapat melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk Layanan Dukungan Grab, dan kegiatan tatap muka antara perwakilan Grab dan komunitas pengemudi juga selalu berlangsung.
“Pengemudi menghormati hak mitra selama dilakukan secara adil, damai, dan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya dalam keterangan kepada Diticcom, Rabu (28/8/). 2024). ).
Ia menambahkan, penting untuk diperhatikan agar tarif layanan transportasi Grab diperhitungkan dengan baik sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Permenkominfo no. 1/Per/M.Kominfo/01/2012 Tentang Formulir Pembayaran Pos Komersial. Hal ini dirancang untuk tetap mendorong pendapatan mitra dan permintaan pasar yang stabil terhadap layanan Grab.
“Kami menjamin Grab Indonesia tidak akan memotong keuntungan mitra pengemudi dan tidak membagikannya sebagai kompensasi kepada pelanggan.
Simak Videonya: Jelang Demo Driver Ozol, Begini Kata Grab
(ily/fdl)