Batavia –

Setelah Toyota, Yamaha, dan Suzuki, giliran Honda yang dibubarkan pemerintah Jepang setelah skandal penyimpangan kendaraan.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang (MLIT) terus menyelidiki produsen yang ditemukan terlibat dalam pelanggaran sertifikasi pengujian. Setelah Toyota, Yamaha, dan Suzuki, kini giliran Honda yang menerima layanan yang diminta pemerintah Jepang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut Kyodo News, Kementerian Transportasi Jepang melakukan inspeksi setelah Honda mengakui bahwa mereka melakukan tes yang tidak memadai untuk mensertifikasi kendaraan tersebut. Setelah Honda, pemerintah Jepang juga diperkirakan akan mencari jasa Mazda Motor Corp setelah pabrikan tersebut mengatakan uji keselamatan tidak dilakukan sesuai standar pemerintah.

Setelah serangkaian pemeriksaan ini, kementerian baru akan memutuskan apakah akan menghukum produsen agar hal serupa tidak terjadi lagi. Tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mengeluarkan recall jika ditemukan potensi bahaya saat berkendara.

Sebelumnya diketahui Honda melakukan penyimpangan pada kendaraannya yang membuktikan kondisi kendaraan memungkinkan untuk balapan. Berdasarkan siaran persnya, Honda telah mendapat instruksi dari MLIT untuk melakukan penyelidikan atas dugaan penipuan dalam permohonan persetujuan jenis kendaraan.

“Kami telah mengonfirmasi adanya kasus perilaku tidak pantas terkait uji sertifikasi pada permohonan persetujuan tipe mobil yang sebelumnya telah dijual ke Kementerian pada 31 Mei,” tulis Honda dalam siaran persnya, dikutip Selasa. . (6/4/2024).

Dalam hal ini, Honda mengaku menyimpang dari kondisi pengujian dan memasukkan data hasil pengujian yang berbeda dengan pengukuran sebenarnya. Saat mengajukan permohonan homologasi kendaraan, Honda melakukan kejanggalan pada uji kebisingan dan uji tenaga mesin. Kendaraan yang termasuk adalah mobil yang diproduksi di masa lalu.

Ada tiga kecelakaan yang melibatkan Honda. Pada awalnya, alasannya adalah suara godaan yang tidak pantas. Dalam kasus ini, dua kasus pengujian kebisingan dilakukan antara bulan Februari 2009 dan Oktober 2017. Massa kendaraan uji melebihi batas legal. Jika berat kendaraan berubah setelah pengujian karena perubahan desain dll, maka ada kemungkinan diperlukan sertifikasi.

Kedua, kasus yang tidak tepat dalam pengujian daya keluaran mesin pertama (mesin bensin), daya keluaran maksimum motor listrik dan pengujian keluaran perkiraan. Satu kasus terjadi selama pengujian antara Mei 2013 dan Juni 2015. Dalam hal ini, kekuatan dan nilai Aureus diubah dari hasil pengujian dan dimasukkan ke dalam laporan pengujian.

Ketiga, kasus kecerobohan pada pengujian penggerak pertama (mesin bensin). Satu insiden terjadi selama uji daya mesin antara bulan April 2013 dan Januari 2015. Peraturan mengharuskan pengujian dilakukan dengan generator menyala. Namun, bila pengujian dilakukan tanpa menghidupkan generator, nilai numerik dihitung menggunakan nilai koreksi yang diperoleh dari pengujian dengan perangkat serupa lainnya. Honda memperkirakan nilai tersebut setara dengan hasil uji putaran generator. Tonton video “Review Honda CB1300 Super Four SP: Sepeda Impian Banyak Orang!”

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *