Jakarta –
Read More : Leader Jupiter TNI AU: Pilot Kita Tak Kalah Handal dengan Pilot Asing
Sikap Gubernur Benggulu, Helmi Hasan, dikaitkan dengan larangan melakukan tur studi untuk sekolah -sekolah di bidangnya, menambahkan daftar panjang daerah yang dilakukan oleh kebijakan yang sama. Keluhan publik tentang biaya yang terlalu tinggi adalah mengapa Gubernur Helmi melakukannya.
“Tur belajar dan perpisahan ke provinsi Bengkulu benar -benar dilarang karena kegiatan seperti itu akan diciptakan oleh biaya dan biaya orang tua yang dituntut dengan orang tua,” kata Gubernur Helmi pada hari Jumat (28.3.2025).
Adapun larangan ini, Jawa Barat menjadi area pertama yang dengan tegas menolak program studi yang melakukan berbagai sekolah di wilayahnya. Komunitas ini juga menyambut aturan baru untuk melarang tur studi atau pariwisata. Aturan ini pertama kali didirikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi setelah setelah pelantikan kepala regional di daerah Monas pada hari Kamis (20/2).
Setelah secara resmi diresmikan hari ini pada hari Kamis (22.02.2025), Dedi segera menonaktifkan kepala Depo Sman 6. Ini mengikuti pelanggaran yang dilakukan direktur, mengadakan tur studi dari provinsi, yang dilarang berdasarkan surat surat edaran dari gubernur.
Dimulai dengan itu, ia mencoba memperbaiki aturan tentang tur studi. Masalah biaya liar yang telah dilakukan sekolah dengan kedok pariwisata juga akan diatasi.
“Yah, ini adalah salah satu bagian yang akan kita perbaiki. Hari ini, inspektur juga telah diperintahkan untuk memeriksa sekolah, ada pungutan di luar ketentuan atau tidak,” Dedi dari Detikhealth, Kamis (2/20), dikutip.
“Ini adalah efek pertama saya yang ingin saya tingkatkan manajemen di provinsi Java barat, karena masalahnya adalah PIP (program Smart Indonesia), nama, tur studi, pertanyaan yang sangat peduli dengan komunitas di Jawa Barat,” lanjutnya.
Daerah lain akhirnya mengikuti hal yang sama. Gubernur Bantena Andra Soni mengatakan dia akan melarang sekolah di Bantenna untuk melakukan tur studi dari wilayah mereka.
“Tujuan pendidikan, jika itu adalah tur, adalah tujuan yang berbeda. Saya tidak melarang pariwisata pribadi (tanpa keterlibatan sekolah), tetapi saya melarang tur studi di luar daerah,” kata Andra Soni di gedung negara, Serang City, Jumat (21.3.2025).
Adapun larangan ini, pemerintah pusat telah mengambil langkah lebih lanjut. Mengutip DetikNews, Wakil Menteri atau Luh Puspa berharap bahwa politik kemudian dapat memindahkan sektor wisata di daerah tersebut.
“Saya juga pernah mendengar bahwa kami mencoba berkomunikasi dengan pemerintah daerah yang berkaitan dengan larangan tersebut, tetapi yang jelas adalah bahwa ia juga dapat memindahkan pariwisata di daerah tersebut, sehingga tidak ada di luar sana, jadi kami berharap masyarakat akan melakukan perjalanan di daerah itu,” kata Puspa ketika bertemu di Luka Merak, Kamis (3/20/20/20/20/2025).
Tidak seperti Puspa, ketua Asosiasi Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa jika larangan itu salah. Dia melihat bahwa jika masalahnya adalah biaya, solusinya harus mengevaluasi operator wisata. Juga, jika jumlah kecelakaan di tur bus, perlu memiliki peraturan yang jelas tentang sistem transportasi.
Ini dinyatakan setelah beberapa daerah di Indonesia, yang memberikan kebijakan tentang larangan tur studi pariwisata alias. Menurutnya, politik hanya membahayakan industri pariwisata.
“Jika hal yang salah dianggap sebagai operator transportasi darat yang telah diperkenalkan, bukan subjek tur studio,” kata Hariyadi, dikutip oleh detirtravele.
Tanpa setuju dengan politik, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti juga berbicara. Dia juga menunjukkan jumlah kasus kecelakaan yang telah mengalami beberapa bus wisata studio pada tahun 2024. Terhubung dengan ini, mendorong sekolah untuk tidak melepaskan keselamatan lalu lintas selama tur studi.
“Dalam menentukan mitra dalam tur studi, harap amankan diri Anda dengan benar. Terutama dalam hal mitra transportasi karena banyak kecelakaan terjadi karena sekolah mungkin tidak menyewa atau bermitra dengan lembaga atau organisasi untuk transportasi berkualitas,” kata Muti.
Lalu apa pemantauan peraturan ini? Ikuti diskusi dalam pemeriksaan editorial dengan editor detirtravel.
Dalam liburan yang panjang ini, detiksor akan meninjau beberapa tempat wisata terpilih di wilayah Java Timur. Tim penutup Deticia akan membawa semua deteister untuk berjalan melalui kasus wisata bersejarah, seperti Pendem Fortmers ke pariwisata, Pasir Passir di Situbond.
Ikuti juga pencarian jurnalis Detikcom yang mengunjungi tempat wisata tersembunyi di Bandung. Apakah ada cara yang benar -benar praktis untuk menikmati kota bunga dalam waktu singkat? Ikuti pencarian.
Sementara itu, untuk menutup edisi ini, detiksor akan menyajikan angka -angka yang mengembangkan perselisihan olahraga di Indonesia. Seperti diketahui, nada lambat telah menjadi pendakian belakangan ini. Sulit untuk mengembangkan sejumlah besar pemain dan praktik olahraga terbatas seperti softball. Lalu sejak kapan dia mulai memperlambat nada? Apa itu olahraga yang unik? Ikuti obrolan ke sunseatalk.
“Di sore hari, bukan hanya uoray!”
(VYS/VYS)