Jakarta –
Bagi sebuah perusahaan, melakukan transformasi digital seharusnya membawa banyak manfaat. Namun, melakukan transisi ini tidaklah mudah.
Searce melihat ini sebagai peluang bisnis. Searce adalah perusahaan integrasi sistem yang melayani berbagai kebutuhan pelanggan di lingkungan cloud.
Menurut Benedikta Satya, Country Manager Searce Indonesia, perusahaan memiliki banyak pengalaman dengan solusi terkait teknologi cloud. Hal ini memungkinkan mereka membantu perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital.
“Bersama pakar IT kami, kami fokus membantu pelanggan untuk melakukan perubahan digital pada bisnisnya, tentunya dalam hal teknologi cloud, misalnya menciptakan integrasi berbasis cloud, mengelola infrastruktur website mereka hingga penyedia layanan cloud seperti Google dan AWS, kata Benedikta saat diwawancarai detikINET beberapa waktu lalu.
Secara global, Searce memiliki lebih dari 1.000 insinyur yang bekerja di bidang proses bisnis, operasi modern, data dan analitik, kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, solusi spasial, transformasi kerja, layanan terkelola cloud, dll.
Menurut Benedikta, perusahaan yang berpeluang melakukan transformasi digital adalah perusahaan yang lahir dan besar di era digital, yaitu industri Digital Native. Namun hal tersebut tidak memberikan peluang bagi sebagian perusahaan di sektor tradisional untuk menjalani transformasi digital.
“Peluang serupa juga terlihat di sektor tradisional seperti perbankan, manufaktur, minyak dan gas, yang juga berkomitmen terhadap transformasi digital di organisasinya,” tambahnya.
Menurut Benedikta, melakukan transformasi digital di sini juga tidak berarti perusahaan harus memiliki data center atau server fisik sendiri. Pasalnya banyak perusahaan seperti Google dan AWS yang menyediakan layanan cloud dengan data center fisik di Indonesia yang dapat digunakan oleh pelanggan dengan metode berlangganan, atau dengan kata lain dapat digunakan bila diperlukan tanpa memerlukan investasi awal yang besar.
“Dengan demikian, waktu yang diperlukan untuk menemukan sistem yang diperlukan menjadi singkat dan mudah. Hal ini dapat berujung pada terciptanya strategi pengembangan bisnis yang dapat dilakukan dengan cepat, menghilangkan beberapa cara yang sebelumnya memakan waktu lebih lama dan sulit,” imbuhnya. . Benediktus.
Benedikta juga mengatakan, banyak hal yang menunjukkan perusahaan harus berbenah. Salah satunya adalah lambatnya laju bisnis dibandingkan kompetitor.
“Jika suatu perusahaan tidak bisa mengikuti perubahan yang cepat, berarti teknologinya belum siap bagi pengusaha untuk melakukan perubahan tersebut,” jelasnya.
Ketika sebuah perusahaan merasa perlu melakukan perbaikan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan bisnis yang ingin dicapai dan apa saja kendala yang ada saat ini.
“Searce dapat membantu pelanggan melakukan analisis di mana data tambahan dikumpulkan untuk mengetahui kondisi infrastruktur saat ini. Dari situ kami dapat memberikan solusi yang tepat untuk memulai proses transformasi yang paling sesuai dengan bisnis yang ada di sana,” jelas Benedikta.
Tonton “Saat Google digugat untuk mengakhiri kesepakatan cloud-nya dengan Israel” (agt/agt)