Sendiri –
Read More : Penyewa Ber-KTP Pati Sudah Di-blacklist Rental Mobil Jogja Sejak 2020
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia angkat bicara soal “Raja Jawa” yang nikmatnya menyeramkan. Apa gelar Raja Jawa dan keluarganya?
Penggunaan gelar bangsawan di Keraton Solo merupakan bagian dari kebudayaan Jawa yang masih bertahan hingga saat ini. Keraton Solo merupakan salah satu bangunan yang memberikan gelar kepada raja dan keluarganya.
Masyarakat juga tertarik dengan gelar raja-raja Jawa dan keluarganya.
Menurut R. Daftar Nama Marga/Keluarga, Gelar Adat, dan Gelar Bangsawan di Indonesia (2012) karya Defi Kurniawat dkk memuat gelar Kasunanan Surakarta:
Penguasa Kasunanan : Sampeyan Dalem Ingang Sinukhun Kancheng Susuhunan Prabu Sri Paku Buana Senapati Ing Alaga Ngabdulrahman Sayidin Panatagama Kaping… (SISKS).
Menurut Ratu Kilen (Ratu Barat) dan Ratu Wetan (Ratu Timur), Kaisar Susuhunan Pakubuana bergelar Gusti Kancheng Ratu (GKR).
Selir Susuhunana Pakubuana bergelar Kancheng Bendara Radan Ayu (KBRAI) dalam urutan Bandara Radan Ayu, Radan Ayu, Radan, Mas Ayu, Mas Ajeng dan Mbok Ajeng.
Kasunanan (Penerima Mahkota) Kancheng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangu Negara Sudibya Rajputra Nalendra Eng Mataram
– Anak-anak selain Putra Mahkota Kaisar menyandang gelar Raden Tamu Massal (RMG) ketika masih kecil.
– Anak selain Putra Mahkota bergelar Kancheng Gusti Pangeran (KGP) bila sudah dewasa, dengan urutan: Manku Bumi, Bumi Nata, Purbaya, Pugar.
– Selir menyandang gelar Bendara Radan Mas (BRM) di masa mudanya.
– Jika anak selir sudah dewasa, ia bergelar Bendara Kancheng Pangeran (BKP).
– Cucu laki-laki bernama Bendara Radan Mas (BRM).
– Cucu dan ahli waris laki-laki lainnya mempunyai gelar Radon Mass (RM) bagi perempuan
– Putri kaisar yang belum menikah bergelar Gusti Raden Ajeng (GRA).
– Ketika putri Kaisar menikah, ia bergelar Gusti Raden Ayu (Abu-abu).
– Ketika putri sulung Kaisar beranjak dewasa, ia bergelar Gusti Kancheng Ratu (GKR), dalam urutan Sekar-Kedhaton, Pembayun, Maduratna, Bandara, Anger dan Timur.
– Sebelum menikah, putri seorang selir bergelar Bendara Radan Ajeng (BRA).
– Putri Selir jika dinikahi bergelar Bendara Radan Ayu (BRAy).
– Putri sulung selir, jika sudah dewasa, bergelar Ratu Alit.
– Cucu dan keturunan perempuan lainnya bergelar Raden Ajeng (RA) sampai menikah.
– Cucu dan keturunan perempuan lainnya setelah menikah bergelar Radan Ayu (Ray).
Masih mengutip dari buku yang sama yang dikutip oleh R. Deffi Kurniawati dkk, para bangsawan Mangunegaran antara lain:
Kancheng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangunegara (KGPAA), merupakan gelar yang diberikan kepada penguasa atau raja Mangunegaran.
Kancheng Bendara Radan Ayu (KBRAy) adalah gelar yang diberikan kepada suami raja Mangunegara.
Bendara Radan Ayu (BRAy) atau Radan Ayu (RAy) adalah gelar yang diberikan kepada selir Raja Paku Mangunegara.
Gelar yang diberikan oleh Pangeran Raja Adipati Hari Prabu Prangwada, khusus kepada pewaris takhta Mangunegaran (mahkota manusia).
– Gusti Raden Mass (GRM) yaitu sebutan untuk anak kaisar selain putra mahkota.
– Bendara Radan Mas (RM), gelar yang diberikan kepada anak selir.
– Raden Mas (RM), yaitu cucu dan keturunan laki-laki dari garis keturunan laki-laki sampai generasi ketiga.
— Radan, yaitu gelar yang diberikan kepada status perempuan setelah generasi laki-laki keempat
– Gusti Raden Ajeng (GRA), ini adalah gelar yang diberikan kepada putri Kaisar sebelum menikah.
– Gusti Raden Ayu (GREY), ini adalah gelar yang diberikan kepada putri Kaisar ketika menikah.
– Bendara Radan Ajeng (BRA), memanggil putri selir sebelum menikah.
— Bendara Radan Ayu (BRAy), sebutan untuk putri selir jika sudah menikah.
– Radan Ajeng (RA), yaitu gelar yang diberikan kepada cucu dan keturunan perempuan lainnya dalam garis keturunan laki-laki sebelum menikah.
– Radan Ayu (RAy), yaitu gelar yang diberikan kepada cucu dan keturunan perempuan lainnya dari garis laki-laki setelah menikah.
——-
Artikel ini muncul di situs detikJateng. Lihat Hasto Senthil Bahlil Raja Jawa. Kita punya sistem presidensial” Video (wsw/wsw)